Ahad 10 Dec 2017 20:04 WIB

Menkominfo: Hoaks Paling Rawan Muncul Saat Pemilihan Kepala

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Menkominfo Rudiantara.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menkominfo Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memetakan momen paling sering munculnya hoaks atau kabar bohong. Menurutnya, event pemilihan kepala daerah menjadi yang paling rawan disusupi oleh konten hoaks

Ia menilai hoaks bertujuan saling menjatuhkan dan menjelek-jelekkan antar pihak yang ikut serta dalam momen perebutan kekuasaan. "Seperti Pilkada, Pilgub, ini paling rawan dan paling banyak disusupi konten hoaks. Saling serang. Padahal ini tidak boleh," katanya pada wartawan usai menghadiri kegiatan Sosialisasi 3 tahun Program Jokowi-JK di Kantor DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (10/12).

Kemenkominfo berupaya mencari solusi lewat kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia menyebut Kemenkominfo dan MUI setuju mengeluarkan fatwa Muamalah Medosisah. Kandungan fatwa itu berupa pedoman bermedia sosial. "Muamalah Medsosiah ini nanti fatwanya dikeluarkan oleh MUI," ujarnya.

Tak hanya menggandeng MUI, Kominfo juga merangkul penyelenggara pemilu. "Mulai dari KPU sampai dengan Bawaslu.Termasuk kami juga menggandeng perusahaan-perusahaan media sosial yang ada di Indonesia," tuturnya.

Adapun untuk portal yang mengandung konten hoaks, Kemenkominfo sudah membangun mesin dengan sistem khusus guna memberantasnya. Mesin itu berfungsi dalam analisa portal-portal yang nengandung unsur hoaks.

"Nanti akan diketahui isinya bertentangan dengan UU ITE atau tidak. Ada unsur hoaks-nya atau tidak. Kalau ada akan langsung kami blok," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement