Ahad 10 Dec 2017 17:58 WIB

Wali Kota: Bogor tak Perlu Kerja Keras Datangkan Wisatawan

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Karta Raharja Ucu
Tugu Kujang di Bogor.
Tugu Kujang di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setiap akhir pekan, sekitar 300 ribu-400 ribu orang berkunjung ke Kota Bogor. Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, jumlah itu sudah sepatutnya membantu perkembangan usaha kuliner dan kerajinan yang menjadi dua sentra industri kreatif di Kota Hujan.

"Keramaian inilah yang diidamkan banyak kota," ujar Bima dalam pembukaan Bogor Food & Craft Festival di Lippo Plaza Keboen Raya, Bogor, Sabtu (9/12).

Ia berkata, di saat kota lain berpikir dan bekerja keras untuk mendatangkan orang berinvestasi dan mengundang presiden, Kota Bogor sudah punya semuanya. Tidak seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang berpikir untuk mendatangkan banyak orang ke wilayahnya melalui pembuatan terminal dan lapangan terbang, Bogor tidak perlu bekerja keras.

Tinggal pertanyaan dan tantangannya adalah bagaimana menjadikan masyarakat yang berbondong-bondongke Kota Hujan tersebut dapat memberikan kontribusi secara maksimal. "Terutama, bagi warga Kota Bogor yang menjalani usaha di bidang kreatif," tuturnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor adalah menyelenggarakan Bogor Food & Craft Festival. Berlangsung di Lippo Plaza Keboen Raya, acara ini akan dilaksanakan dari Sabtu (9/12)hingga Kamis (8/2). Selain menjadi perayaan setahunnya berdiri Lippo Plaza Kebun Raya, Bima berharap, festival bisa menjadi wadah promosi keanekaragaman produk kuliner Kota Hujan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Achsin Prasetyo, menjelaskan, Bogor Food & CraftFestival juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku kuliner maupun kerajinan untuk mengembangkan usaha mereka. "Terutama, guna memperluas akses pemasaran produk dalam negeri," ujarnya saat membuka acara.

Bogor Food & Craft Festival,Achsin menambahkan, menampilkan ragam sajian kuliner dari industri rumahan, termasuk doclang, jajanan khas Bogor. Variasi produk kerajinan tangan pun tersedia dari para perajin berskala rumahan, di antaranya aksesori untuk kalangan perempuan. Kehadiran mereka diharapkan bisa membantu menanamkan kecintaan dan meningkatkanpenggunaan produk lokal oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement