Ahad 10 Dec 2017 16:38 WIB

Bali Berangsur Normal, Kemenpar Undang Wisatawan Australia

Sejumlah pengunjung menikmati lampion saat Nusa Dua Light Festival di Badung, Bali, Jumat (8/12) malam. PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar Nusa Dua Light Festival sebagai upaya menarik wisatawan dan menunjukkan pariwisata Bali tetap aman di tengah situasi erupsi Gunung Agung.
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Sejumlah pengunjung menikmati lampion saat Nusa Dua Light Festival di Badung, Bali, Jumat (8/12) malam. PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar Nusa Dua Light Festival sebagai upaya menarik wisatawan dan menunjukkan pariwisata Bali tetap aman di tengah situasi erupsi Gunung Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kondisi Bali yang sudah semakin normal setelah penutupan Bandara Ngurah Rai karena aktivitas Gunung Agung, mendorong Kementerian Pariwisata untuk mengundang wisman Australia kembali berlibur ke Pulau Dewata.

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro di Melbourne, Ahad (10/12), mengatakan, Bali sudah semakin normal setelah penutupan Bandara Ngurah Rai pada 26-27 November 2017.

"Bali sudah semakin normal, jangan ragu untuk kembali berlibur ke Bali," katanya.

Setelah penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut, sejumlah negara mengeluarkan imbauan bepergian ke Bali kepada warga negaranya termasuk Cina.

Namun, masyarakat di Australia justru cenderung tidak terpengaruh dan tetap menganggap Bali sebagai rumah kedua mereka. Oleh karena itulah pihaknya menggencarkan promosi pariwisata ke Bali di Australia sebagai salah satu pasar utama pariwisata Bali.

Wisman Australia selama ini memfavoritkan Bali sebagai destinasi utama mereka saat berlibur.

Pihaknya menggelar pameran dan pemasaran paket wisata ke Bali dan sekitarnya dengan menggandeng maskapai asal Australia, Jetstar, di mall Westfield Southland, Cheltenham Vic, Melbourne pada 6-11 Desember 2017.

Paket wisata yang ditawarkan yakni Bali Wonderful Package tiga hari dua malam termasuk tiket pesawat dan hotel. Bahkan ada kompetisi online yang digelar selama pameran tunggal tersebut dengan hadiah tiket ke Bali.

Selain itu Kemenpar juga menggelar Indonesia Business Meeting untuk menjaring masukan dari berbagai komponen bisnis di Melbourne yang selama ini bergerak di bidang pariwisata dengan segmen pasar Bali atau Indonesia secara umum.

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Kemenpar I Gde Pitana mengatakan upaya untuk mempromosikan Bali akan terus digencarkan mengingat saat ini Bali sudah semakin normal.

"Bandara Ngurah Rai ditutup hanya dua hari 26-27 Desember, pada 28 Desember ruang udara di Bali sudah bersih dari debu vulkanik dan aktivitas di Bali di luar radius 10 km sudah normal tidak ada suasana panik," katanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya mengatakan, Gunung Agung memang masih berada di fase erupsi namun erupsi yang hanya sesaat dengan debu vulkanik yang sedikit.

Pihaknya menetapkan secara keseluruhan Bali tetap aman selama angin tidak berhembus ke selatan dan daerah yang berbahaya pun hanya di dalam radius 8 kilometer dan perluasan 10 kilometer di sektor utara-timur laut dan sektoral tenggara-selatan-barat daya.

"Obyek wisata di Bali aman. Seperti Tanah Lot, Sanur, Pantai Pandawa, Gunung Batur, Ubud, Pantai Kuta, Pantai Padang-Padang, Lovina, Dream Land, Nusa Dua dan lainnya. Tidak perlu takut dan khawatir," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement