REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, mengatakan dalam waktu dekat pengurus partai akan bertemu dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Pertemuan ini, tak hanya dengan PKB melainkan dengan partai pengusung lainnya, seperti Partai Golkar.
"Kita akan bertemu dengan Pak RK. Pertemuan ini, termasuk dengan Pak Dedi Mulyadi sebagai Ketua Golkar Jabar," ujar Huda, disela-sela acara final Liga Desa Nusantara di Lapang Purnawarman, Pasar Rebo, Ahad (10/12).
Menurut Huda, seluruh partai politik yang mengusung Wali Kota Ridwan Kamil untuk jadi Gubernur Jabar pada Pilkada 2018, sudah sepakat guna melakukan pembahasan. Mengingat, sampai saat ini masih belum ada kejelasan siapa pendamping Emil.
Karena itu, partai-partai pengusung, yakni PKB, Golkar, Nasdem dan PPP, akan segera berkumpul. Sebab, tahapan Pilkada 2018 sudah berjalan. Namun, hingga hari ini belum ada pendamping untuk Ridwan Kamil.
"Khusus untuk pendamping, kita memang menyerahkan ke Pak RK. Tetapi, kita juga harus melakukan komunikasi langsung dengan yang bersangkutan," ujarnya.
Karena itu, dalam dua atau tiga hari ke depan, akan dijadwalkan pengurus partai di Jabar yang mengusung Ridwan Kamil akan menggelar pertemuan. Sebab, pertemuan ini sangat penting. Untuk membahas Pilgub Jabar.
Partai Golkar secara mengejutkan mencalonkan Emil sebagai cagub Jabar, bukan Dedi Mulyadi yang selama ini dianggap calon kuat. Emil akan dipasangkan dengan Daniel Mutaqien Syafiuddin.
Surat pencalonan keduanya itu ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Namun, angin politik berubah setelah penahanan Setya Novanto. Kans Dedi Mulyadi untuk menjadi cagub kembali terbuka apalagi jika Munaslub Golkar terlaksana.
Sejak pencalonan Emil oleh Golkar, Dedi yang juga ketua Golkar Jabar, belum menjalin komunikasi dengan Ridwan Kamil. Bahkan, surat pencalonan Ridwan Kamil pun diserahkan di DPP Golkar, bukan oleh ketua DPD Jabar.