Ahad 10 Dec 2017 09:07 WIB

Disiapkan Lokasi Pengungsian Khusus Ternak

Penampungan Hewan Ternak Pengungsi. Lokasi penampungan hewan ternak pengungsi, Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (1/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Penampungan Hewan Ternak Pengungsi. Lokasi penampungan hewan ternak pengungsi, Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, menampung 157 hewan ternak milik warga pengungsi Gunung Agung yang tersebar di delapan titik lahan milik warga yang diberikan secara gratis. Tujuannnya agar ternak tidak dijual murah.

"Upaya ini kami lakukan guna melindungi hewan ternak milik pengungsi agar tidak dijual murah dan pengungsi juga dapat beraktivitas di zona lebih aman," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung Putu Widiada di Posko GOR Swecapura, Kota Semarapura, Ahad (10/12).

Ia menjelaskan, total 157 hewan ternak yang didata itu terdiri atas 150 ekor sapi, enam kambing dan satu kuda yang sudah ditampung di lahan milik warga secara sukarela. Pemerintah melalui Dinas Peternakan Kabupaten Klungkung juga membantu pemberian vitamin dan pakanan sehat untuk ternak pengungsi.

Putu Widiada mengatakan, untuk di Kecamatan Klungkung terdapat empat titik penampungan hewan ternak yang terisi 92 ekor sapi dan empat kambing. Selanjutnya, di Kecamatan Dawan juga terdapat tiga titik penampungan hewan ternak yang sudah terisi 45 ekor sapi, dua kambing dan satu kuda. Kemudian, di Kecamatan Banjarangkan terdapat satu titik penampungan hewan ternak yang terisi 13 ekor sapi.

"Semua hewan ternak ini sudah berada di lokasi aman dan pengungsi juga lebih aman untuk memberikan makanan hewan ternaknya," katanya.

Dalam melakukan upaya evakuasi hewan ternak pengungsi, Panglima Daerah Militer IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Selasa (5/12) lalu juga telah menginstruksikan kepada anggotanya agar membantu mengevakuasi ternak milik pengungsi untuk dibawa ke tempat lebih aman.

Hal ini dilakukan guna mengimbau warga tidak mau mengungsi, karena alasan memiliki hewan ternak di rumahnya. Padahal kediamannya berada di zona kawasan rawan bencana agar mau mengungsi. 

"Warga tidak mau mengungsi dengan alasan memberi makan hewan ternaknya yang berada di lokasi rawan bencana, maka kami lakukan evakuasi sehingga mencegah timbulnya korban," ujarnya.

sumber : antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement