Sabtu 09 Dec 2017 15:39 WIB

Pawang Rinjani Tanam Dua Juta Pohon di Lombok Utara

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.    (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Organisasi pegiat alam, Pawang Rinjani Lombok akan menggelar gerakan penghijauan bertajuk Gawe Gawah 2017 pada 24 Desember 2017 di Green Camp Pawang Rinjani, Gangga, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Humas Pawang Rinjani Apink Alkaff mengatakan, Gawe Gawah dalam bahasa Sasak bermakna syukuran untuk hutan sebagai upaya merawat dan melestarian lingkungan, terutama di kawasan Lombok Utara yang seluruh lahannya masuk dalam kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

"Kita membagikan dua juta pohon kepada ribuan warga dan perwakilan kelompok masyarakat di lima kecamatan se-Lombok Utara, mulai Pohon Sengon, Gatep, Flamboyan, dan beragam jenis pohon-pohon endemik khas Pulau Lombok," ujar Apink di Lombok Utara, Sabtu (9/12).

Selain melestarikan lingkungan, Gawe Gawah, lanjut Apink, merupakan gerakan bersama mewujudkan mimpi Pawang Rinjani merancang hutan mini kota di kawasan nonstrategis sebagai skenario dalam pengolahan lingkungan di Lombok.

"Dengan sinergi dan strategi diharapkan dapat membangun sistem yang pengelolaannya bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Apink.

Apink menjelaskan, ruang nonstrategis diartikan sebagai ruang nonarea publik yang terdiri atas hutan lindung, HKM, hutan konservasi, daerah tanggkapan air, DAS, areal perkembunan masyarakat, baik di zona sabuk hijau, lahan kritis, dan lahan lahan lainnya yang ditumbuhkan kembali dapat memberi dampak dan manfaat yang lebih luas.

Apink menilai, ruang nonstrategis ini dihajatkan sebagai ruang multi manfaat, selain sebagai daerah resapan air, kilang oksigen, juga bermanfaat untuk sumber daya alam lainnya serta mempunyai fungsi ekonomis secara luas dan tak berbatas.

"Ruang nonstrategis ini sebagai salah satu upaya membangun psikologi bergantung manusia kepada alam serta terus berikhtiar membangun kesadaran masyarakat tentang upaya perbaikan lingkungan yang terbangun sebagai penunjang ekonomi keluarga dan nasional," ucap Apink.

Apink melanjutkan, gerakan yang mendapat sokongan bibit dari BPDAS Dodokan Moyosari NTB, PDAM Lombok Utara, dan Galuh Foundation mendapat sambutan positif dari sejumlah sekolah tingkat SMA yang siap merancang hutan mini di sekolah masing, seperti di SMA Kayangan dan MA Sunan Kali Jaga Tanjung, Lombok Utara.

"Rencananya, rilis dua juta pohon ini akan dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, anggota DPD NTB, para pegiat, dan pecinta alam NTB," kata Apink.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement