Sabtu 09 Dec 2017 07:46 WIB

Dibilang Anti-NKRI, Somad: Pasti tak Punya Paket Data

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Elba Damhuri
Ustadz Abdul Somad
Foto: Youtube
Ustadz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Penceramah Ustaz Abdul Somad akhirnya mengisi pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid an-Nur, Jalan Diponegoro Denpasar.

Sebelumnya, tokoh agama Islam asal Pekanbaru, Riau, ini berhadapan dengan massa penolak yang menamakan diri Komponen Rakyat Bali (KRB).

Ustaz Somad dalam ceramahnya di Masjid an-Nur menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak anti dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika ada pihak yang menyebarkan isu tersebut dengan berpedoman pada potongan-potongan video pendek di media sosial maka itu sama sekali tidak benar.

"Jika ada isu saya anti-NKRI, ini pasti dibuat sama orang yang tidak punya paket data karena hanya menonton video pendek (jamaah tertawa),” kata dia di Masjid an-Nur Denpasar, Jumat (8/12) malam.

Dia meminta umat tidak marah dan mendoakan mereka yang menebar isu diberikan hidayah, rezeki banyak, dan umur panjang. Islam ini adalah agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam. Ulama terdahulu membawa Islam ke negeri ini, sehingga Muslim bisa bertetangga dengan saudaranya yang beragama Hindu, Kristen, dan sebagainya.

Ustaz Somad sama sekali tidak tersulut amarah dengan massa yang menolaknya sejak Jumat siang. KRB yang didominasi organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar Bali, Patriot Garuda Nusantara (PGN), Padepokan Sandi Murti, dan Banaspati itu bahkan berunjuk rasa di laman Hotel Aston Denpasar, tempat Ustaz Somad menginap. Mereka meneriaki umpatan dan ancaman supaya Ustaz Somad pergi dari Bali.

Tokoh agama dari Bumi Andalas ini mengajak seluruh masyarakat untuk tabayun atau mencari tahu sebelum berpersepsi akan sesuatu.

Ustaz Somad dijadwalkan mengisi pengajian di Masjid an-Nur di Jalan Diponegoro Denpasar pada pukul 20.00 WITA. Polisi kemudian melakukan mediasi antara pihak KRB dengan Ustaz Somad.

Ustaz asal Pekanbaru itu diminta mengikrarkan janji dan sumpah setia di atas Alquran kepada NKRI yang akhirnya dipenuhi. Namun, KRB yang didominasi anggota Laskar Bali tetap bersikeras menghentikan rencana pengajian tersebut.

"Ustaz Somad tidak cinta NKRI. Kami Laskar Bali cinta NKRI. Usir Ustaz Somad," kata Sekretaris Jenderal Laskar Bali, I Ketut Ismaya, Jumat (8/12).

Penolakan terhadap Ustaz Somad pada mulanya disuarakan di media sosial oleh Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Agung Ngurah Harta, dan salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali Arya Wedakarna.

Ustaz Somad dinilai mendukung tegaknya sistem khilafah di Indonesia. Ustaz Somad dalam sejumlah video yang beredar dinilai kerap mengafirkan pemeluk agama lain atau orang yang tak seiman, juga beberapa kali mengomentari simbol agama lain.

Arya mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak tentang rencana kedatangan salah satu tokoh agama (Ustaz Somad) ke Bali. Dia mengatakan, masyarakat Bali sama sekali tidak pernah menolak kegiatan agama apa pun, termasuk dakwah di masjid-masjid.

Mediasi alot itu akhirnya berakhir dengan diizinkannya Ustaz Somad menyampaikan kajian ceramah di Masjid an-Nur. Ustaz Somad dikawal langsung oleh Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo.

(Pengolah M Nashih).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement