Jumat 08 Dec 2017 22:31 WIB

Akbar Tanjung: Calon Ketum Golkar Harus Didukung Kuat DPD

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Politisi Senior Partai Golkar Akbar Tanjung memberikan pemaparan sebelum menerima petisi dari kader muda partai golkar dan sejumlah aktivis saat menggelar silaturahmi di kediamannya, Jakarta, Kamis (11/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Politisi Senior Partai Golkar Akbar Tanjung memberikan pemaparan sebelum menerima petisi dari kader muda partai golkar dan sejumlah aktivis saat menggelar silaturahmi di kediamannya, Jakarta, Kamis (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai calon ketua umum yang tepat memimpin Partai Golkar adalah yang memiliki dukungan kuat dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar se-Indonesia. Namun menurut Akbar, sejauh ini belum banyak nama calon ketua umum yang muncul menuju musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang rencananya digelar pada Desember 2017 ini.

Menurut Akbar, jika memang pada Munaslub hanya mengerucut pada satu sosok, maka dapat diputuskan secara aklamasi. Namun tidak halnya jika pada Munaslub nantinya muncul beberapa nama. "Kalau sudah sepakat pada satu orang bisa saja kita minta keputusan ke satu orang. Kalau dua atau tiga kita tidak bisa saja begitu saja. Harus menghormati DPD satu yang katakanlah menyebut dua orang atau tiga orang," ujar Akbar di Menteng, Jakarta pada Jumat (8/12).

Namun Akbar menilai, yang terpenting calon ketua umum yang terpilih nantinya dapat membuat Partai Golkar keluar dari persoalan situasi dan kondisi saat itu. Tak hanya itu, Akbar berharap hal ini juga dapat membuat Partai Golkar kembali memperoleh hasil signifikan pada Pemilu mendatang. "Tokoh yang all out memimpin partai. Tidak boleh separuh atau setengah untuk membawa partai menghadapi agenda politik yang penting," ujar Akbar.

Saat ditanyai apakah sosok yang disebut-sebut memperoleh banyak dukungan dari DPD Golkar Provinsi yakni Airlangga Hartanto layak menjadi ketua umum, Akbar membenarkannya. Menurut Akbar, Airlangga memang seorang tokoh Golkar yang tepat mengisi posisi ketua umum.

"Menurut saya cukup tepat menjadi Ketum. Bahkan pada kemarin tiga tokoh yang ada jadi caketum, saya termasuk waktu itu yang berikan dukungan yang ada. Waktu itu pertama Novanto, kedua Ade Komarudin, ketiga Airlangga," ujar Akbar.

Mantan Ketua DPR tersebut bahkan telah menyatakan dukungan ke Menteri Perindustrian tersebut, meskipun pada akhirnya kalah suara. "Karena waktu proses transaksional terlalu kuat, sehingga terjadilah Novanto terpilih secara otomatis pada waktu itu. Sekarang ini tentu supaya betul-betul tidak terjadi seperti itu. Dan betul ketum baru ini, dia dipilih karena urgensi, maka yang bersangkutan betul-betul menyiapkan diri untuk partai. Dengan harapan Golkar bisa mendapat suara yang melebihi dari pemilu lalu," ujarnya.

Karenanya jika memang hanya Airlangga nantinya mendapat dukungan banyak pihak dan muncul sebagai calon, tentu dapat dengan mudah diputuskan. "Kalau mengerucut satu orang. Tentu bisa segera diputuskan," kata Akbar.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengakui ada enam sosok yang telah menyatakan keinginan menjadi calon ketua umum Partai Golkar kepada dirinya. Enam nama tersebut sebagaimana diungkap oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Kamis (7/12) semalam.

Keenam itu yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsudin, Priyo Budi Santoso, Siti Hediyati (Titiek Soeharto) dan Ketua DPD Jawa Tengah Whisnu suwardhono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement