Jumat 08 Dec 2017 04:53 WIB

Di Daerah Ini, Kasus Kecelakaan Lalin Didominasi Pelajar

Petugas polisi melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas dengan mengunakan sistem E-Tilang saat razia kendaraan bermotor di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/1).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas polisi melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas dengan mengunakan sistem E-Tilang saat razia kendaraan bermotor di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sebanyak 30 persen kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kalimantan Selatan, paling banyak melibatkan korban para pelajar. "Fakta ini membuat kita miris dan patut menjadi perhatian semua pihak untuk bisa menekannya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel, Kombes Pol E Zulpan di Banjarmasin, Kamis.

Data Ditlantas, ungkap Zulpan, menunjukkan hampir setengah kasus laka lantas yang terjadi jatuh korban dari usia produktif. Dan, sebanyak 30 persennya adalah para pelajar.

Usia pelajar ini dari 15 tahun sampai 19 tahun. Artinya, mereka mulai siswa SMP hingga SMA sederajat. ''Termasuk mereka yang baru duduk di bangku kuliah," papar Zulpan.

Untuk tahun ini, dirinya mengaku cukup bersyukur karena kasus Laka Lantas bisa ditekan atau turun hingga 4,6 persen dibanding tahun 2016 lalu. Hal ini berkat sosialisasi dan penyuluhan tentang tertib berlalu lintas yang gencar dilakukan seperti 'Police goes to School' dan 'Police goes to Campus' dengan sasaran pelajar dan mahasiswa.

Selain itu, upaya lain yang tak kalah penting juga dilakukan Ditlantas Polda Kalsel, dengan memberikan bahan materi tentang berlalu lintas kepada para guru. Apalagi saat ini telah ada Nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) antara Kemendikbud dengan Korlantas Polri tentang pengintegrasian secara menyeluruh pelajaran tertib berlalu lintas dengan mata pelajaran PPKn.

"Sehingga kami harapkan guru dapat memberikan pemahaman yang konkret kepada peserta didik dan betul-betul bisa menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan di jalan raya yang telah banyak merenggut korban jiwa," kata Zulpan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement