REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberi kepercayaan kepada TNI. Ia juga menyebutkan, pekerjaan rumah (PR) Panglima TNI selanjutnya adalah bagaimana melakukan percepatan pembangunan TNI yang disesuaikan dengan kondisi mereka yang tersebar.
"Saya berterima kasih kepada rakyat yang memberi kepercayaan kepada TNI, sehingga di berbagai survei TNI mendapatkan kepeecayaan rakyat," ucap Gatot di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12).
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat jika ada prajurit yang berbuat tak senonoh dan menyakiti rakyat. Gatot juga memohon doa agar TNI bisa menjadi perekat persatuan dan mampu melaksanakan tugasnya menjaga negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah pimpinan Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Saya yakin ada prajurit saya yang berbuat tak senonoh dan menyakiti rakyat. Dalam kesempatan ini saya mohon maaf," ujar dia.
Menurut Gatot, pekerjaan rumah yang belum selesai yang harus dikerjakan Hadi ke depan adalah bagaimana mempercepat pembangunan TNI. Percepatan pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi mereka yang tersebar.
Seperti diketahui, markas-markas TNI itu ditempatkan di sepanjang jalur logistik Belanda di Jawa-Sumatra, sehingga terpusat. Maka, kata dia, seharusnya dibagi rata sesuai dengan kebijakan pemerintah "Kebijakan pemerintah membangun dari luar ke dalam dan dari pinggir. Tapi semuanya tergantung kondisi ekonomi bangsa," tutur dia.