REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Yayat Hidayat, mengatakan akan menjadikan pelaksanaan Pilkada Jawa Barat 2018 berbeda dengan pilkada lainnya. Pilkada di Jabar akan menjadi wisata edukasi politik.
"Kami akan menjadikan Pilgub Jabar dengan kegembiraan, kental dengan wisata dan edukasi politik," ujar Yayat Hidayat, Rabu (6/12).
Yayat mengatakan, wisata politik itu harus didukung untuk menghindari ketakutan dan rasa saling bermusuhan antarwarga. Dengan wisata politik juga, Jabar akan memiliki ikon baru, bukan hanya wisata kuliner dan wisata belanja.
Yayat mengakui, tidak mudah untuk menjadikan Pilgub Jabar sebagai perhelatan wisata dan edukasi politik. Sebab, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh penyelanggara dalam menyukseskan Pilkada tersebut.
"Fenomena hoax adalah tantangan berat kita. Fenomena ini bukan hanya di Jabar tapi di seluruh penyelenggaran Pilkada di Indonesia," kata Yayat.
Oleh karena itu, kata dia, harus ada edukasi yang tinggi dan massif tentang hoax kepada masyarakat. Yayat pun mengajak semua pihak untuk mendukung komitmen KPU menjadikan Pilgub Jabar sebagai wisata politik dan edukasi politik.
"Kami membutuhkan dukungan dan kekompakan dari seluruh stakeholders, dari masyarakat Jabar, dari partai politik untuk mempermalukan hoax di Jawa Barat," katanya.
Mimpi Yayat Hidayat mendapat respons dari Ketua KPU RI, Arief Budiman. Ia bahkan berharap pelaksanaan Pilkada Jabar menjadi contoh yang baik di 170 daerah yang menggelar pilkada serentak. Karena, kunci dari semuanya adalah dari PPK dan PPS.
"PPK dan PPS merupakan ujung tombak KPU di daerah sehingga kesuksesan menjadikan wisata dan edukasi politik itu ada di ujung tombak," kata Arief Budiman.
Pernyataan yang sama juga ditegaskan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Dalam sambutannya, Ahmad Heryawan atau akrab disapa Aher itu, PPK dan PPS adalah pihak yang paling berjasa dalam menyukseskan Pilgub. Bahkan ia minta Ketua KPU Jabar mengundang kembali anggota PPK dan PPS, terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi itu.