Rabu 06 Dec 2017 09:50 WIB

Warga Toba Samosir Akhirnya Menikmati Listrik

Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Desa Sipagabu dan Desa Liattondung Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, telah teraliri listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) Toba Samosir setelah 72 tahun. PLTMH berkapasitas sekitar 130 kilo Watt (kW) ini dapat menerangi 293 rumah tangga, masing-masing rumah mendapatkan daya sebesar 400 Watt. Berdasarkan data yang diterima, pembangkit ini dibangun dengan biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp6,9 miliar.

"Pemerintah menekankan pemerataan termasuk pemerataan akses listrik bagi masyarakat dan kami telah mencanangkan yang namanya energi berkeadilan," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, Rabu (6/12).

Selain pemerataan di sektor kelistrikan, Pemerintah juga melakukan pemerataan di sektor bahan bakar minyak yakni dengan program BBM Satu Harga yang sudah dilakukan di berbagai tempat.

"Harga BBM harus sama, antara di Jawa dengan di Papua dan di manapun di wilayah Indonesia, harus satu harga begitupun dengan listrik. Saya memohon maaf kepada masyarakat Tobasa yang harus menunggu selama 72 tahun untuk dapat menikmati listrik," jelas Rida.

"Masih ada sekitar 2.519 Desa saudara-saudara kita dari Sabang sampai Merauke dari Miangas di atas dan Rote di NTT yang saat ini masih gelap gulita kalau malam, dan itu menjadi tantangan kami dan kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di sini yang sudah mau bersabar untuk mendapatkan akses listrik," lanjut Rida.

Sementara itu, Kepala Desa Liattondung, Waltom Tambunan berterima kasih atas pemberian akses listrik ini. "Desa kami adalah desa yang tertinggal, sudah 72 tahun merdeka baru 2017 kami menikmati penerangan listrik yang sangat kami cintai ini," kata Waltom.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement