Selasa 05 Dec 2017 22:25 WIB

Sejumlah Pimpinan Ponpes di Jabar Dukung Emil-Uu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, menggelar pertemuan terkait Pilgub Jabar dengan kader PPP Uu Ruzhanul Ulum, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (5/9).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, menggelar pertemuan terkait Pilgub Jabar dengan kader PPP Uu Ruzhanul Ulum, di Pendopo Kota Bandung, Selasa (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sejumlah pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat menyatakan dukungannya kepada pasangan Ridwan Kamil (Emil)-Uu Ruzhanul Ulum pada Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018. Dukungan ini diberikan langsung kepada Uu saat mereka menghadiri Halaqoh Alim Ulama se-Jabar, di Hotel Golden Flower, Bandung, Selasa (5/12).

Beberapa ulama yang terlihat hadir yakni KH T Herdiana dari Pondok Pesantren Thoriqul Huda, Cianjur KH Chaidar dari Pondok Pesantren Darut Taubah, Kota Bandung, KH Sulhan dari Pondok Pesantren Bachrul Huda, Karawang dan KH Teten dari Garut.

Menurut KH Chaidar, ia sangat berharap adanya pemimpin Jawa Barat dari kalangan pesantren. Ia menilai ini penting, mengingat mayoritas warga Jawa Barat merupakan muslim. Selain itu, dengan adanya pemimpin dari kalangan pesantren, ia optimistis perhatian pemerintah terhadap pendidikan Islam ini akan semakin baik.

Walau bagaimana pun, kata Chaidar, ia rasa wajar jika ulama menginginkan adanya pemimpin Jabar seorang santri. "Sehingga pembangunan tidak hanya berorientasi pada kebutuhan duniawi saja," katanya.

Sementara menurut KH T Herdiana dari Pondok Pesantren Thoriqul Huda, Cianjur, calon pemimpin yang berasal dari kultur pesantren ada pada sosok Uu Ruzhanul Ulum. Meski Uu memiliki banyak pengalaman di pemerintahan, sosok Bupati Tasikmalaya itu merupakan santri tulen yang lahir dan dibesarkan dari pondok pesantren. "Santri asli, orang tuanya juga pendiri pondok pesantren," katanya.

Oleh karena itu, KH T Herdiana, sangat berharap Uu bisa maju mendampingi Ridwan Kamil dalam pemilihan tersebut. Ia pun menilai kehadiran Uu menjadi pelengkap Ridwan Kamil dalam memimpin Jawa Barat. "Kang Emil kan tokoh dari kota, dengan berbagai keahliannya. Dilengkapi oleh Kang Uu, yang nyantri, nyunda, dan lebih tahu tentang kehidupan di desa," katanya.

Di tempat yang sama, KH Abdul Azis dari Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya menyayangkan sikap Emil yang tak kunjung memilih Uu. Bahkan, ia menyesalkan adanya konvensi yang dilakukan untuk menjaring calon wakil gubernur.

Seharusnya, kata dia, Emil bisa memilih langsung kandidatnya berdasarkan rekam jejak setiap kandidat. Selain itu, untuk mengetahui popularitas dan elektabilitas, Emil bisa mengacu pada hasil survei yang ada. "Menurut saya, Kang Uu sudah memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan Kang Emil," katanya.

Di tempat yang sama, Uu mengomentari singkat adanya dukungan tersebut. Ia pun, mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang mendukung dirinya. "Apalagi dukungan ini dari para ulama, guru dan sosok yang sangat saya hormati," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement