REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Jumlah armada kapal penyeberangan yang menghubungkan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur dengan Pelabuhan Poto Tano di Sumbawa Barat semakin bertambah. Kehadiran dua kapal ferry milik PT Multi Guna Maritim (MGM) menggenapi jumlah kapal penyeberangan di Selat Alat ini menjadi 24 kapal penyeberangan dari sebelumnya yang berjumlah 22 kapal.
Direktur Itama PT MGM Yan Moris Budiman mengatakan, investasi perusahaan di bidang transportasi laut tidak lepas dari prestasi yang ditorehkan NTB dalam beberapa tahun terakhir. Yan menilai, NTB mengalami perkembangan pesat dari segi pertumbuhan ekonominya yang tinggi, bahkan di atas rata-rata nasional. Serta menjadi destinasi wisata dengan peningkatan jumlah kunjungan sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini investasi perdana kami di bidang pelayaran laut dan NTB tempat pertama kami berinvestasi karena proses berinvestasi di NTB sangat mudah, namun tentunya sesuai dengan persyaratan dan aturan-aturan yang harus kita taati," ujar Yan saat pengoperasian perdana kapal di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, NTB, Selasa (5/12).
Yan menilai, kemudahan berinvestasi di NTB membuat MGM berencana memperluas pasar dengan menyasar investasi di bidang kapal cepat yang menghubungkan daratan NTB dengan pulau-pulau kecil atau gili.
"Kapal cepat sebagai akses konektivitas ke pulau-pulau kecil atau gili yang menjadi destinasi unggulan kunjungan wisatawan di NTB ini," lanjut Yan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya mengatakan, penambahan kapal penyeberangan membuktikan iklim investasi di NTB sangat menjanjikan.
Selat Alas yang menjadi lintasan Pelabuhan Kayangan dengan Pelabuhan Poto Tano merupakan jalur strategis bagi roda perekonomian, tidak hanya bagi Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, melainkan juga dari Provinsi NTT.
"Ini lintasan cukup diminati karena ramai apalagi sekarang ada aktivitas pabrik gula, dan jagung di situ (Sumbawa). Ini mendukung kegiatan ekonomi," kata Bayu.
Mengingat lintasan sudah semakin ramai, Bayu berharap, dermaga di Pelabuhan Kayangan yang saat ini berjumlah dua dermaga bisa ditambah. Hal ini guna mengurangi antrean kapal.
"Memang dermaga yang harus diperbanyak itu yang sebabkan kapal sudah tiba harus antre di laut," kata Bayu menambahkan.