REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Masyarakat Blitar berharap program Keluarga Berencana (KB) kembali menjadi program prioritas yang dijalankan pemerintah. Hal itu terungkap saat Kegiatan Sarasehan Integrasi Kampung KB di Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Blitar, Sabtu (2/12).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB Kabupaten Blitar, Kepala Desa Gandekan, para penggerak dan kader KB, serta masyarakat umum. Kepala Desa Gandekan, Fauzi, menyampaikan rasa syukurnya sekaligus menyampaikan terima kasih kepada anggota DPR RI Komisi IX, Rizki Sadig, yang dalam hal itu diwakili pimpinan Komisi Kesra DPRD Provinsi Jawa Timur.
"Kami pun terima kasih atas kepercayaan Pemerintah yang menetapkan Desa Gandekan sebagai salah satu Kampung KB di Blitar. Harapan Kami agar segera hadir pula program-program nyata lain selanjutnya setelah dikukuhkan sebagai Kampung KB," kata Fauzi saat memberikan sambutan mengawali kegiatan Sarasehan Integrasi kampung KB di Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Sabtu (2/12).
Fauzi menyampaikan harapan dengan mengimbau masyarakat dalam perencanaan berkeluarga, melalui program-program KB yang kembali digaungkan setelah sekian lama kembali menjadi prioritas.
DPRD Provinsi Jawa Timur, Basuki Babussalam, menyampaikan bahwa hadir untuk mewakili Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Rizki Sadig, yang Komisi IX yang membidangi juga Kependudukan dan Keluarga Berencana. "Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk perhatian dan dukungan terhadap program pemerintah terkait pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana." kata Basuki.
Basuki juga berharap agar masyarakat bersama-sama dalam menata keluarga masing-masing, tidak sekedar merencanakan jumlah anak, tetapi juga penting dalam menata keluarga berbasis kebahagiaan dan kesejahteraan.
"Menata keluarga yang bahagia dan sejahtera itu cocok dengan misi program Pemerintah melalui BKKBN menitipkan misi utama Pembangunan Keluarga." kata Basuki, yang juga menjabat Sekretaris DPW PAN Jawa Timur.
Kepala Dinas Kabupaten, Wahid Rosyidi, menyatakan bahwa keluarga berencana itu salah satu misinya adalah perencanaan dalam hal mempunyai anak, baik jumlah maupun jeda tempo waktu setiap akan memiliki anak kembali.
"Alat kontrasepsi saat ini makin bervariasi, antara lain kondom yang beraroma aneka rasa sehingga dapat menjadi daya tarik minat bapak atau ibu sekalian dalam mengikuti program KB menggunakan kondom," tutur Wahid.
Sementara itu Narasumber BKKBN Provinsi, Karnadi, menegaskan bahwa Kampung KB akan mendapatkan alokasi dari pemerintah Rp 90 juta per tahun untuk peningkatan sarana prasarana dan pemberdayaan masyarakat sukses KB.
"Pria disarankan menggunakan program KB Ayudi berupa pasektomi, tak perlu khawatir akan ada efek samping kemampuan seks pria itu," tutur Karnadi.
Kegiatan Sarasehan Integrasi Kampung KB di Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Blitar tersebut diramaikan dengan penampilan tari-tarian tradisional, musik dangdut, tanya jawab berhadiah, dan doorprize memperebutkan hadiah unggulan seperti handphone dan sepeda.