Selasa 05 Dec 2017 18:16 WIB

Yogyakarta Tingkatkan Akses Penyandang Disabilitas

Ilustrasi fasilitas akses penjalan kaki atau pedestrian untuk penyandang disabilitas.
Foto: Mahmud Muhyidin
Ilustrasi fasilitas akses penjalan kaki atau pedestrian untuk penyandang disabilitas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota Yogyakarta akan meningkatkan fokus pada penyediaan berbagai akses bagi penyandang disabilitas agar semakin mandiri untuk mempercepat terwujudnya Yogyakarta sebagai kota inklusi.

"Saat ini, kami mulai fokus pada tahap penyediaan akses bagi penyandang disabilitas setelah tahap awal yaitu memberikan perhatian pembangunan yang ramah pada penyandang disabilitas, warga miskin, perempuan, anak dan kaum lanjut usia sudah dilakukan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Yogyakarta, Selasa (5/12).

Menurut dia, akses terhadap penyandang disabilitas yang perlu diperhatikan oleh pemerintah di antaranya pemenuhan sarana dan prasarana serta infrastruktur kota, akses untuk memperoleh pendidikan yang baik, akses terhadap kesehatan hingga akses terhadap pekerjaan.

Meskipun demikian, Heroe juga berharap agar para penyandang disabilitas siap mengakses berbagai layanan yang diberikan, salah satunya keterampilan apabila ingin masuk ke dunia kerja. "Khusus untuk hal ini, kami sudah menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas agar mereka memiliki keterampilan untuk masuk ke dunia kerja atau menciptakan lapangan kerja sendiri. Terakhir, ada pelatihan pembuatan bakpia," kata Heroe.

Pada tahun ini, lanjut Heroe, Pemerintah Kota Yogyakarta juga sedang menyusun data penyandang disabilitas yang memuat informasi lebih lengkap termasuk kebutuhan mereka. "Ada rapor bagi penyandang disabilitas yang mencantumkan kebutuhan masing-masing. Jika memang yang dibutuhkan adalah pekerjaan, maka hal itu sudah akan tercantum di rapor mereka," katanya.

Selain meningkatkan akses, upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai kota inklusi juga ditempuh dengan membentuk kecamatan inklusi. Saat ini, dari 14 kecamatan sudah ada enam kecamatan yang ditetapkan sebagai kecamatan inklusi yaitu Kecamatan Kotagede, Gondokusuman, Wirobrajan, Tegalrejo, Kraton dan Jetis.

Heroe menyebut jumlah kecamatan inklusi akan terus ditambah setiap tahun dan ditargetkan seluruh kecamatan akan ditetapkan sebagai kecamatan inklusi. "Pembentukan kota inklusi ini sudah menjadi isu global. Seluruh kota berkeinginan mewujudkan kota mereka sebagai kota inklusi atau city for all," kata Heroe.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Bedjo Suwarno menyebut hasil pendataan terhadap penyandang disabilitas ditargetkan ditetapkan pada pertengahan Desember. "Dari data yang masuk sementara, ada sekitar 2.300 penyandang disabilitas dari berbagai jenis. Data masih akan dikaji dan diolah untuk kemudian ditetapkan," katanya.

Ia pun berharap agar peringatan Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum untuk mengingatkan seluruh masyarakat agar memiliki kepedulian yang lebih terhadap penyandang disabilitas yang ada di lingkungan mereka. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement