Senin 04 Dec 2017 19:58 WIB

Wapres Dorong Universitas Lakukan Hilirisasi Teknologi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan keynote speech pada acara Pekan Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Start Up Bisnis 2017 yang digelar oleh Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya (BUA UB). Disamping itu, wakil presiden juga meresmikan Jusuf Kalla Innovation and Enterpreneurship Centre (JKIEC).

Dalam pidatonya, Jusuf Kalla berpesan agar universitas bisa mengembangkan riset dan mengimplementasikan inovasi bagi kemajuan masyarakat serta negara. Dia juga berharap ada kolaborasi antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan anak-anak muda yang menciptakan inovasi, sehingga dapat terdapat pusat-pusat pengembangan teknologi seperti di Silicon Valley.

"Kita lihat di Sillicon Valley bagaimana menggabungkan pendidikan yang menciptakan teknologi dengan dunia usaha, dan anak-anak muda inovatif," ujar Jusuf Kalla, Senin (4/12).

Jusuf Kalla menjelaskan, saat ini perkembangan ekonomi dunia telah memasuki revolusi industri yang ke empat yakni ekonomi digital. Sistem ekonomi yang berkembang dalam revolusi industri ke empat ini yakni berbasis teknologi dan informasi denga mekanisme sharing economy. Kemajuan ekonomi digital ini telah menumbuhkan berbagai macam model bisnis baru seperti GoJek dan e-commerce.

Jusuf Kalla berharap, universitas bisa memiliki peran untuk mencetak para inovator yang nantinya dapat menggerakkan ekonomi digital di Tanah Air. Karena, apabila Indonesia tidak ikut berperan serta dalam revolusi industri ke empat maka pertumbuhannya akan tertinggal, dan hanya bisa menjadi pasar atau konsumen. Jusuf Kalla mengapresiasi, target Universitas Brawijaya yang ingin mendedikasikan terhadap inovasi dan hilirisasi atau implementasi teknologi.

"Bagaimana hasil riset itu menjadi barang yang berharga, bukan hanya menjadi lampiran penelitian tapi bagaimana penelitian itu bisa terimplementasi dan dapat ditiru," kata Jusuf Kalla.

Selain itu, universitas diharapkan dapat menciptakan dan mengimplementasikan teknologi di berbagai bidang, terutama bidang pertanjan. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi bagian dari lumbung pangan dunia seperti pada masa dahulu.

"Banyak produk pertanian yang perlu kita perbaiki, kenapa gula zaman dulu bisa 12 toh hasilnya, sekarang hanya 7 ton per hektar. Jadi bagaimama kita waktu itu pengekspor gula terbesar di dunia, banyak pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab," ujar Jusuf Kalla.

Pekan Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Start Up Bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan persoalan di bidang inovasi teknologi dan pengembangan kewirausahaan. Adapun, BUA UB itu sendiri merupakan badan pengembangan unit usaha dilingkungan Universitas Brawijaya yang tujuannya untuk menjadikan holding (induk) unit-unit usaha dilingkungan Universitas Brawijaya.

Hilirisasi merupakan salah satu ikhtiar dari Universitas Brawijaya untuk mengembangkan hasil riset yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga diharapkan dapat memberikan wacana kebijakan dan best practice hilirisasi inovasi dan teknologi perguruan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement