Senin 04 Dec 2017 17:52 WIB

Banjir Rob Genangi Permukiman Warga di Cilacap

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Banjir
Foto: VOA
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID,  CILACAP -- Gelombang pasang terjadi di perairan laut selatan, Ahad (3/12) malam. Naiknya permukaan air laut ini, menyebabkan beberapa lokasi di dua kecamatan wilayah Kabupaten Cilacap, tergenang.

''Rob menggenangi puluhan rumah di sekitar Pantai Telukpenyu Kecamatan Cilacap Selatan dan beberapa wilayah di Kecamatan Kampung Laut,'' jelas Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Martono, Senin (4/12).

Namun dia menyebutkan, rob yang terjadi kali ini tidak separah Juni 2016 lalu. Saat itu, banjir rob menggenangi wilayah permukiman warga dengan genangan air cukup tinggi dan berlangsung selama beberapa hari, sehingga lebih 200 warga mengungsi.

Sementara dalam bencana kali ini, genangan air tidak terlalu tinggi. Di permukiman, tinggi genangan air laut di halaman rumah-rumah warga hanya berkisar 20 centimeter hingga 40 centimeter. Meski pun masuk ke rumah-rumah, namun genangan air dalam rumah hanya sekitar 10-20 centimeter

Selain itu, kondisi air pasang hanya berlangsung beberapa jam menjelang tengah malam,untuk kemudian surut lagi pada saat dinihari.

Menurut Martono, rob yang kemudian masuk ke permukiman warga terjadi karena ada air laut pasang yang mendorong masuk ke wilayah daratan melalui muara Sungai Yasa. Dorongan air laut melalui sungai ini, kemudian meluber hingga kemudian menggenangi rumah-rumah warga.

''Rob tidak terlalu banyak meluber ke rumah-rumah warga, karena sebagian sudah dibangun tanggul penahan permanen. Kalau belum ada tanggul, mungkin robnya akan lebih besar,'' jelasnya.

Kondisi serupa, menurutnya, juga di terjadi di beberapa desa Kecamatan Kampung laut. Namun dia juga menyebutkan, kondisi rob di Kampung laut tidak terlalu tinggi dan tidak sampai menggenangi rumah-rumah warga.

Ia meminta agar warga di sekitar pantai tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya rob lagi, karena saat ini sedang musim peralihan dari musim angin timur ke musim angin barat. Terutama, bila air laut pasang ini dibarengi dengan hujan deras.

''Air laut pasang ini sebenarnya fenomena yang selalu terjadi setiap tahun. Terutama pada saat peralihan musim angin timur ke musim angin barat. Hanya pada masa-masa tertentu, gelombang pasangnya lebih tinggi dari kondisi normal, sehingga meluber ke daratan,'' katanya.

Saat ini, di beberapa lokasi pantai selatan sudah dibangun tanggul permanen untuk menahan rob. Tanggul permanen, antara lain dibangun di Pantai Tegalkamulyan, Pantai Widarapayung, dan Pantai Bunton. Anggaran yang dialokasikan untuk membangun tanggul tersebut mencapai Rp 6,97 miliar dari APBD 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement