Senin 04 Dec 2017 10:56 WIB

Pihak Keluarga Telah Terima Kabar Tewasnya Bahrun Naim

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bayu Hermawan
 Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.
Foto: Antara
Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kabar tewasnya anggota ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim telah sampai ketelinga keluarganya di Solo. Bahrun Naim dikabarkan tewas dalam sebuah serangan di Suriah.

Pengacara keluarga Bahrun Naim, Anis Prijo Anshorie mengatakan keluarga Bahrun Naim yang tinggal di RT 01 RW 01 Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon telah diberitahu tentang kabar tersebut. "Saya telepon keluarga tadi pagi, sudah dikabari orang tuanya kalau info Bahrun Naim gugur," ujar Anis saat dikonfirmasi pada Senin (4/12).

 

Kendati demikian, informasi tentamg tewasnya Bahrun Naim direspon biasa oleh Keluarga. Menurut Anis orang tua Bahrun Naim tak memberikan respon berlebih saat mendengar putranya tewas. "Reaksi keluarga biasa-biasa saja, tak berlebihan," katanya.

Sementara itu sampai saat ini Polisi masih mengusut kabar yang beredar luas di grup aplikasi tukar pesan WhatsApp yang menyebut Bahrun Naim tewas dalam sebuah serangan. Pesan mengatakan Bahrun Naim tewas pada 30 November.

Nama Bahrun Naim mulai muncul ketika ditangkap Densus 88 pada tahun 2010 karena menyimpan senjata api dan amunisi yang disebutnnya sebagai titipan dari seorang buron kasus terorisme.

Bahrun Naim juga disebut sebagai dalang aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merekrut sejumlah teroris dari Indonesia.

Bahrun juga kerap mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris. Selain itu, Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement