Senin 04 Dec 2017 08:10 WIB

Jokowi dan Prabowo Masih Kandidat Capres Favorit

Rep: Debbie Sutrisno, Idealisa Masyrafina/ Red: Elba Damhuri
Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi dua kandidat calon presiden teratas dalam survei Indo Barometer. Melalui simulasi pertanyaan terbuka, Jokowi menduduki urutan pertama dengan meraih 34,9 persen. Prabowo di urutan kedua dengan meraih 12,1 persen.

Selain dua nama itu, posisi ketiga menempatkan nama Anies Baswedan dengan 3,6 persen. "Nama Jokowi masih menjadi paling tinggi. Awareness pemilih melihat Jokowi sosok yang tepat," kata Qodari.

Menurut Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari, elektabilitas Jokowi ini masih dianggap belum aman sebagai pejawat agar terpilih kembali. Dari survei, diperoleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih stagnan.

Artinya, masih banyak masyarakat yang belum puas dengan kinerja Jokowi selama ini.

Survei menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi berada di angka 67,2 persen. Sebanyak 28,5 persen publik belum puas dan sisanya menjawab tidak tahu.

"Kalau kepuasannya 67 persen, jangan ngarep elektabilitasnya 70 persen juga," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, partainya masih optimistis dapat memenangkan pemilihan presiden 2019 dengan mengusung Prabowo Subianto.

Meski tetap berada di urutan kedua dari berbagai survei, Fadli mengatakan, masyarakat masih menaruh harapan pada sosok Prabowo sebagai penantang utama Jokowi. Terlebih, kata dia, belum ada kampanye apa pun dari Prabowo.

Fadli mengatakan, Gerindra optimistis akan ada presiden baru di 2019 nanti. "Belum apa-apa saja, Pak Prabowo surveinya masih tinggi dan peluangnya masih besar. Saya harap ini juga menjadi indikator," ujarnya di Jakarta, Ahad (3/12).

Gerindra akan mengumumkan ketua umum mereka, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden dalam waktu dekat. Menurut Fadli, pengumuman resmi pencapresan Prabowo akan dilakukan pada hari ulang tahun (HUT) Partai Gerindra, Februari 2018.

Dia mengakui, desakan untuk segera mengumumkan nama Prabowo sebagai capres 2019 sudah muncul dari dewan pembina, kader, maupun simpatisan. Namun, Prabowo masih belum menyatakan kesiapan untuk kembali menantang Jokowi. "Semua sudah 100 persen mengarah pada Prabowo untuk maju," kata Fadli.

Untuk pendamping Prabowo dalam pilpres 2019, lanjut Fadli, Gerindra belum membicarakannya dengan mitra koalisi. Kendati begitu, pihaknya sudah mulai berkomunikasi untuk partai lain untuk berkoalisi pada pilpres 2019.

"Soal itu (cawapres), lazimnya komplementer. Kalau latar belakang Prabowo militer, ya, cawapres mungkin sipil. Saya kira itu masih wajar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement