REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) yang akan diusung partainya harus mengena di hati seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim. Sebab, lebih dari 50 persen warga di Jatim merupakan warga NU.
"Yang paling penting, kalau di Jawa Timur ini mengena di hati warga NU, karena dari seluruh survei yang kita lakukan, sekurang-kurangnya warga Jatim yakni 70 persen dan sebanyak-banyaknya 83 persen itu merupakan orang-orang yang mengaku NU," katanya usai menghadiri Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) DPW PPP Jatim di Surabaya, Ahad (3/12).
Romy, sapaan akrabnya, juga menepis anggapan bahwa PPP tidak mungkin mengusung calon yang sudah didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Sebab, kata dia, PPP sama sekali tidak mempertimbangkan keputusan politik terkait Pilgub Jatim ini berdasarkan posisi partainya dengan PKB.
"Kita tidak melihat positioning ketika bersama atau tidak bersama dengan PKB. Karena PKB dan PPP ini kan sama-sama anaknya NU. Jadi pada dasarnya kita juga mendengar pandangan kiai-kiai yang juga tidak seragam. Jadi ini murni persoalan politik saja, kita melihat bahwa Bu Khofifah punya pandangan sejalan untuk kepentingan strategis Jatim," ujarnya.
Pada Ahad (3/12), Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, menyampaikan visi-misinya masing-masing supaya mendapat pinangan dari PPP sebagai calon gubernur Jatim. Khofifah mendapat giliran lebih dulu dari Gus Ipul, yakni pada sekitar pukul 16.00 WIB.
Sedangkan Gus Ipul mendapat giliran pada pukul 08.00 WIB untuk menyampaikan visi-misinya. Keduanya memaparkan di hadapan sejumlah pengurus DPP PPP seperti Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Ahmad Baidowi dan para pengurus dari DPW PPP Jatim.
Gus Ipul ataupun Khofifah adalah kader NU. Gus Ipul yang saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Jatim juga memegang jabatan sebagai salah satu ketua PBNU. Sementara Khofifah, selain sebagai menteri sosial saat ini, juga menjabat ketua umum PP Muslimat NU.