Ahad 03 Dec 2017 20:39 WIB

Konvensi Tentukan Cawagub Emil Harusnya tak Perlu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Ridwan Kamil
Foto: Antara
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penentuan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) yang akan mendampingi Cagub Jabar Ridwan Kamil (Emil) dengan cara konvensi kembali dikritisi akademisi. Menurut pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan, Emil seharusnya tidak perlu melakukan contest beauty tersebut untuk memilih calon pendampingnya. Karena, Emil bisa memilih calon wakil gubernurnya sendiri tanpa terpengaruh oleh pihak lain.

Menurut Firman, hal ini sangat penting agar ketika terpilih nanti, pasangan tersebut mampu bekerja dengan baik. Karena setiap kepala pemerintahan harus memiliki hubungan emosional yang baik antara satu sama lain.

"Calon gubernur dan wakil gubernur itu harus memiliki political chemistry, bukan hanya disepakati partai pengusung," ujar Firman kepada wartawan di Bandung, Ahad (3/12).

Firman mengatakan meskipun pasangan tersebut dua-duanya memiliki kualitas yang baik, tapi jika tidak memiliki hubungan emosional kinerja keduanya tidak akan baik. Ia pun menilai, selama ini banyak kepala daerah yang 'dikawinkan paksa' oleh partai pengusung.

"Selama ini yang terjadi dikawinkan paksa. Mereka tidak punya political chemistry, itu yang jadi soal," katanya.

Padahal, kata dia, setiap pasangan kepala daerah harus memiliki kecocokan satu sama lain. Jadi, meskipun Emil meminta rekomendasi calon wakil gubernur dari ajang konvensi keputusan akhirnya harus berada di tangan Emil. "Karena yang nanti akan bekerja lima tahun itu Kang Emil, bukan para panelis," katanya.

Firman menilai, Emil seharusnya sudah bisa mengetahui calon wakilnya yang tepat. Terutama jika mengacu pada hasil survei dan karakteristik calon pendampingnya saat ini. Saat ini, Emil membutuhkan sosok wakil yang mampu melengkapi kepemimpinan dirinya. Sebagai pemimpin dengan latar belakang nasionalis, Emil membutuhkan pendamping yang mimiliki kultur keagamaan yang kuat.

Selain itu, calon wakil Emil harus memiliki pengalaman yang baik di pemerintahan, di samping memiliki popularitas dan elektabilitas yang baik. "Jadi syarat itu yang harus diperhatikan Kang Emil dalam memilih wakil," katanya.

Seperti diketahui, kesembilan panelis pilihan Emil untuk konvensi itu di antaranya Uu Rukmana (mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat), Popong Otje Djunjunan/Ceu Popong (saat ini anggota Fraksi Golkar di DPR RI), dan Tjetje Hidayat Padmadinata (politisi dan pendiri Angkatan Muda Siliwangi).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement