Ahad 03 Dec 2017 14:28 WIB

Harga Beras di Indramayu Merangkak Naik

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang beras dengan bermacam harga.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang beras dengan bermacam harga.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki penghujung tahun, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Pasokan gabah hasil musim panen gadu (kemarau) di tingkat petani juga makin menipis.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Ahad (3/12), harga beras kualitas premium rata-rata mencapai Rp 10 ribu per Kg untuk pembelian karungan (kapasitas karung 25 Kg beras). Sedangkan untuk pembelian eceran, harganya Rp 11 ribu-Rp 12 ribu per Kg.

Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebulan yang lalu. Saat itu, harga beras kualitas premium sekitar Rp 9.200 per Kg untuk pembelian karungan. Sedangkan untuk pembelian eceran, harganya Rp 10 ribu-Rp 10.500 per Kg.

Selain beras premium, kenaikan harga juga terjadi pada beras kualitas medium. Saat ini, harganya mencapai Rp 9.400 per Kg dari semula yang hanya Rp 8.500 per untuk pembelian karungan.

"Naiknya (harga beras) sedikit-sedikit," bertahap sejak sebulan yang lalu, kata salah seorang pemilik kios beras di pasar tersebut, Erawati.

Erawati mengatakan, kenaikan harga beras itu terjadi akibat berakhirnya masa panen raya gadu di berbagai daerah. Sedangkan masa panen untuk musim tanam rendeng 2017/2018, baru akan terjadi pada tahun depan.

Hal itu dibenarkan salah seorang pemasok beras, Suka. Dia mengatakan, berakhirnya masa panen raya gadu menyebabkan stok gabah gadu di tingkat petani jadi menipis hingga menyebabkan harganya mengalami kenaikan. Karena harga gabahnya naik, harga beras juga ikut naik, terang Suka, saat ditemui sedang memasok beras ke sejumlah kios beras di Pasar Baru Indramayu.

Suka pun mengaku kesulitan mencari gabah hasil panen gadu. Padahal, beras dari gabah hasil panen gadu itulah yang paling banyak dicari konsumen karena rasanya yang lebih enak setelah ditanak menjadi nasi dibandingkan beras hasil panen rendeng.

Sementara itu, kenaikan harga beras juga terjadi di Kota Cirebon sejak sebulan terakhir. Saat ini, harga beras medium di pasar tradisional di kota tersebut berkisar antara Rp 9.000-Rp 9.500 per Kg.

"Kenaikannya sedikit-sedikit, tapi rutin naik," ujar Kabid Bina Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Cirebon, Ateng Rojudin.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Bulog Subdivre Cirebon menggelar operasi pasar (OP) selama lebih dari sebulan, mulai Kamis (30/11) hingga 31 Desember mendatang.

Hari pertama pelaksanaan OP di Kota Cirebon itu digelar di Kelurahan Karyamulya, Kota Cirebon, Kamis (30/11). Sebanyak 3.750 Kg beras medium,  750 Kg gula dan 750 liter minyak goreng, langsung habis diburu warga hanya dalam waktu beberapa jam.

Dalam OP tersebut, beras dengan kemasan 5 Kg dijual dengan harga Rp 40 ribu atau Rp 8.000 per Kg. Sedangkan minyak goreng dijual seharga Rp 12.500 per liter dan gula pasir seharga Rp 12.000 per Kg.

"OP digelar untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Kasubdivre Bulog Cirebon, Dedi Aprilyadi.

Sesuai dengan permintaan Pemkot Cirebon, pelaksanaan OP akan digelar di 22 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Cirebon. Selain di Kota Cirebon, Sub Divre Bulog Cirebon juga akan menggelar OP di tiga wilayah kerja mereka lainnya, yakni Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement