REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- Pengungsi Gunung Agung yang bermukim sementara di Pos Komando Siaga di Bangli bergotong royong bersama Ahad (3/12) pagi. Mereka membersihkan halaman posko beserta lingkungan sekitarnya dan diakhiri dengan olahraga bersama.
"Gotong royong massal ini selain bertujuan untuk pemberdayaan pengungsi, juga mengakrabkan jalinan kekeluargaan di antara pengungsi," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian dan Operasional di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Komang Kusumaedi, Ahad (3/12).
BPBD Bali juga melakukan normalisasi sejumlah tukad atau sungai yang diperkirakan menjadi aliran lahar dingin, seperti Sungai Yeh Sah. Sejumlah alat berat berupa ekskavator diberdayakan untuk mengeruk sungai sepanjang 10 kilometer tersebut supaya lebih dalam.
BPBD Bali juga melebarkan sungai lebih dari delapan meter dan ditargetkan selesai hingga sepanjang 1,5 kilometer (km). Pengerukan sungai ini juga bertujuan supaya aliran lava lancar dan tidak mengganggu infrastruktur terdekat, seperti sekolah, rumah penduduk, hingga jembatan.
Sungai-sungai dari hulu Gunung Agung di Karangasem pada umumnya bemuara ke Tukad Unda di Klungkung. Sejumlah sungai menjadi jalur lahar dingin akibat aktivitas erupsi Tohlangkir, seperti Sungai Bambang Biaung, Sungai Yeh Sah, Sungai Telaga Waja, dan Sungai Tukad Dalem.
Sungai Bambang Biaung menghubungkan Banjar Tukad Sabuh dan Geriana Kauh di Desa Duda Utara, serta Banjar Bambang Biaung dan Padang Tunggal di Desa Duda, Kecamatan Selat. Banjir lahar dingin dari Sungai Bambang BIaung mengalir menuju Sungai Tanjung Penyalin yang akhirnya bermuara ke Tukad Unda di Klungkung.
Sungai Yeh Sah di Banjar Susut, Desa Muncan, Kecamatan Rendang mengalirkan lahar dingin ke Sungai Telaga Waja di Kecamatan Rendang. Muaranya juga sama, menuju ke Tukad Unda di Klungkung.
Sungai lain yang menjadi jalur aliran lahar dingin adalah Tukad Dalem di Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Alirannya menuju Banjar Pilian, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu.