Sabtu 02 Dec 2017 20:10 WIB

Korban Banjir dan Longsor di Pacitan Bertambah Jadi 25 Jiwa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Elba Damhuri
Pemandangan saat banjir merendam sejumlah desa dan kelurahan termasuk pusat Kota Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pemandangan saat banjir merendam sejumlah desa dan kelurahan termasuk pusat Kota Pacitan, Jawa Timur, Rabu (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban bencana banjir dan longsor di Pacitan, Jawa Timur, bertambah hingga menjadi 25 jiwa. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban jiwa bencana ini yang tadinya 20 naik menjadi 25 orang.

"Rinciannya 20 orang yaitu terdiri lima orang banjir dan 15 orang longsor sudah ditemukan meninggal dunia. Sedangkan lima orang masih belum ditemukan," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (2/12) petang.

Ia menyebut jumlah pengungsi saat ini mencapai 2.050 jiwa. Namun, kata Sutopo, jumlah pengungsi fluktuatif dan sudah mulai kembali ke rumah.

Ia menerangkan, kerugian materiil akibat bencana ini yaitu rumah 1.709 unit meski belum diverifikasi tingkat kerusakannya. Rinciannya di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo sembilan unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit, Kecamatan Arjosari 167 unit, fasilitas pendidikan 17 unit, Kecamatan Kebonagung dua unit, dan Kecamatan Pacitan 15 unit.

"Penanganan darurat banjir dan longsor di Kabupaten Pacitan terus dilakukan," kata Sutopo.

Sebelumnya, cuaca ekstrem akibat pengaruh siklon tropis Cempaka menyebabkan curah hujan tinggi dan air laut pasang di Pacitan. Akibatnya, semua daerah aliran sungai (DAS) yang bermuara ke Teluk Pacitan meluap akhir November 2017 lalu.

Adapun lokasi kejadian di Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Pacitan, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Nawangan, Kecamatan Arjosari, dan Kecamatan Ngadirojo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement