REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dilanda bencana alam akibat dampak siklon tropis Cempaka dan Dahlia.
Guna membantu masyarakat yang menjadi korban, Kodam IV/Diponegoro telah bergabung bersama-sama dengan aparat Polri serta Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melaksanakan tanggap darurat bencana.
"Kodam IV/Diponegoro sudah turun bersama- sama dengan Polda serta BPBD Provinsi Jawa Tengah serta BPBD masing-masing kabupaten/kota yang dilanda bencana alam," ungkap Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, di Semarang, Jumat (1/12).
Menurut Pangdam, seberapa besar kekuatan prajurit TNI Kodam IV/Diponegoro yang dilibatkan dalam menangani tanggapd arurat bencana alam kali ini tergantung oleh masing-masing Korem serta Kodim.
Namun kekuatan Kodim diturunkan untuk daerah dengan dampak bencana alam terparah, seperti bencana di sejumah daerah yang dilalui sungai Bengawan Solo.
Selain personel TNI juga dilibatkan semua sarana dan prasarana (sarpras) TNI. Tujuannya, agar bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses penanaganan tanggap darurat bencana alam ini.
Sebelumnya, aparat Polda Jawa Tengah menurunkan tak kurang seribu personel anggotanya untuk diperbantukan dalam penanganan bencana alam Bengawan Solo.
Personel polisi ini akan diprioritaskan membantu penanganan bencana di sejumlah daerah terdampak bencana di sepanjang aliran sungai terpanjang di pulau Jawa ini. "Seperti di Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, dan Kabupaten Karangannyar serta Kabupaten Purworejo," ungkap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono.