Jumat 01 Dec 2017 10:19 WIB

Gelombang Pasang di Palabuhanratu, Sebagian Warga Mengungsi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12). Foto istimewa Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi.
Foto: Riga Nurul Iman
Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12). Foto istimewa Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa bencana gelombang pasang masih menerjang wilayah pesisir selatan Kabupaten Sukabumi terutama Palabuhanratu, Jumat (1/12). Dampaknya, sebagian warga yang tinggal dekat dengan pinggiran pantai sudah mengungsi. "Gelombang pasang Jumat ini tidak sedahsyat Kamis (30/11) kemarin," terang Koordinator Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri kepada wartawan.

Meskipun demikian, dia mengatakan, di sepanjang pesisir pantai gelombang air laut masih besar disertai angin kencang. Kondisi ini ungkap Okih, berpotensi membahayakan warga yang ada di sepanjang pantai.  Oleh karena itu lanjut dia sebagian warga masih mengungsi terutama yang di Kampung Baru Cipatuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu.

Okih menerangkan, sebelum kejadian gelombang pasang pihaknya sudah meminta warga meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. "Pada saat dan setelah cuaca ektrem pun kami tetap meminta warga waspada," imbuh dia.

Sebelumnya, peristiwa gelombang pasang yang disertai hujan angin di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan menyebabkan kerusakan rumah dan warung di pinggiran pantai, Kamis sore. Hingga kini proses pendataan akibat dampak bencana tersebut masih dilakukan petugas di lapangan.

Bencana ini misalnya melanda Kampung Cipatuguran RT 05 RW 20, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Di tempat tersebut dilaporkan ada sebanyak empat unit rumah yang mengalami rusak berat dan 17 unit rusak ringan. Titik lainnya yakni di Kampung Cemara Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Di tempat itu dikabarkan ada sebanyak empat rumah rusak berat dan enam unit lainnya rusak ringan.

Gelombang pasang juga dilaporkan merusak sejumlah warung yang berada di pinggiran Pantai Citepus, Palabuhanratu. Perahu milik nelayan pun ikut terkena imbas dari gelombang pasang.

 

Koordinator Pos Sar Basarnas Sukabumi, Aulia Sholihanto kepada wartawan mengatakan, peristiwa gelombang pasang air laut ini harus diwaspadai penduduk di sekitar pantai. "Kami minta warga menjauhi zona bahaya terkena gelombang pasang," terang dia kepada wartawan.

Menurut Aulia, masyarakat juga diminta untuk mencari lokasi yang aman untuk sementara waktu. Selain itu lanjut dia para nelayan diminta untuk sementara tidak melaut supaya menjaga keselamatan mereka. Pasalnya kata dia cuaca buruk di tengah lautan dinilai kurang mendukung bagi nelayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement