Jumat 01 Dec 2017 09:22 WIB

Presiden Ajak Masyarakat Teladani Rasulullah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk terus meneladani Rasulullah dalam bersikap di kehidupan sehari-hari. Rasulullah, kata Jokowi, mengajarkan sikap yang uswatun khasanah, berwatak mulia, lemah lembut, jujur, santun, amanah, serta selalu menyampaikan kebenaran.

Karena itu, ia pun meminta masyarakat untuk bersama-sama bersikap adil dan menghormati hak orang lain, serta patuh terhadap hukum. "Mari kita sama-sama berlaku adil, menghormati hak orang lain, menghormati hukum dan menjaga penegakan hukum," kata Presiden dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor.
 
Jokowi mengatakan, peringatan Maulid Nabi ini mengingatkan terhadap misi kenabian yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad. Yakni di antaranya untuk mengajak manusia bertakwa kepada Allah dan meningkatkan keimanannya. Selain itu, umat Nabi juga perlu menunjukan Islam yang rahmatan lil 'alamin.
 
"Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial yaitu membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin," ujarnya.
 
Menurut Jokowi, dengan memperingati Maulid Nabi, maka masyarakat perlu berupaya meneruskan keteladanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari, yakni menjadi lebih bertaqwa serta mewujudkan Islam yang membawa rahmat dan kesejahteraan.
 
Salah satu keberhasilan Nabi Muhammad yang patut diteladani yakni dalam membangun Kota Madinah yang menjadi bukti Islam yang membawa rahmat dan kesejahteraan. Karena itu, Presiden mengajak masyarakat agar berupaya membangun Indonesia agar lebih damai, adil, dan makmur.
 
"Madinah adalah bukti kerukunan persatuan dan lintas etnis, kerukunan lintas klan, kerukunan lintas agama, dan juga antar kelompok pendatang, kelompok muhajirin dengan kelompok Ansor," kata Presiden.
 
Tak hanya itu, Presiden juga mengatakan Piagam Madinah merupakan terobosan besar toleransi dan persaudaraan. Karena itu, Madinah menjadi bukti keadilan, penghormatan dan penegakan hukum. Sebab, kehidupan masyarakat sebelumnya penuh dengan konflik yang kemudian menjadi masyarakat yang taat hukum.
 
Kota Madinah, lanjut Jokowi, juga menjadi bukti sistem perekonomian yang berkeadilan serta mengedepankan kesejahteran dan pemerataan. Untuk meneruskan keteladanan Nabi, Presiden pun mengingatkan agar masyarakat yang memiliki perekonomian yang lebih baik agar dapat membantu masyarakat yang kurang mampu.
 
Pemerintah pun mewujudkan hal ini melalui Bank Wakaf Mikro yang memberikan kemudahan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. "Itulah semangat dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), itulah semangat dari Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Program Keluarga Harapan (PKH), dan program-program kesejahteraan sosial lainnya," kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement