Kamis 30 Nov 2017 21:41 WIB

Sejumlah Truk Barang Tunda Menyeberang ke Pulau Jawa

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto
Pelabuhan Bakauheni
Foto: Republika/Prayogi
Pelabuhan Bakauheni

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah truk barang yang tiba di Kota Bandar Lampung dari Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), terpaksa menunda perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Penundaan ini dilakukan setelah para sopir truk mendapat informasi pelabuhan Bakauheni-Merak ditutup, Kamis (30/11) malam.

Sopir truk lebih memilih memarkirkan truknya di pinggir jalan dan SPBU Jalan Soekarno-Hatta, daripada tiba di Pelabuhan Bakauheni namun tidak bisa menyeberang. Mereka beristirahat di Bandar Lampung sembari menunggu kabar dari Bakauheni, bila pelabuhan dibuka kembali dan kapal bisa menyeberang ke Merak.

"Daripada ke Bakauheni, lebih baik istirahat di sini (kota). Soalnya dapat kabar dari kawan di sana kapal tidak bisa menyeberang Pelabuhan Bakauheni masih ditutup," kata Rudi, sopir truk barang tujuan Bandung.

Rudi mendapat kabar penutupan Pelabuhan Bakauheni dari kawan sesama sopir, juga dari relasi yang berada di sekitar pelabuhan. Informasi tersebut menyebar ke sesama sopir truk barang yang melintas di Jalinsum.

Selain Rudi, sopir truk lainnya juga banyak yang menghentikan truknya di SPBU dan rumah makan sepanjang Jalinsum. Menurut Hendrik, sopir truk asal Jambi tujuan Jakarta, jika pelabuhan ditutup berarti kondisi gelombang di laut tinggi. "Jarang-jarang pelabuhan ditutup sampai lama, berarti ombak tinggi sehingga kapal tidak mungkin melintas," ujarnya.

Penutupan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Merak, menurut Hendrik, akan berdampak pada penumpukan truk, tidak saja di pelabuhan, tapi juga di jalan lintas. "Soalnya, kalau dapat informasi pelabuhan dibuka, berapa banyak truk dan bus yang keluar memenuhi jalan lintas menuju Bakauheni," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement