Rabu 29 Nov 2017 16:44 WIB

Gagal Terbang, Turis Asing Pilih Jalur Laut ke Bali

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Penutupan Bandara Ngurah Rai. Penumpang memadati bandara usai penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (27/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Penutupan Bandara Ngurah Rai. Penumpang memadati bandara usai penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Sejumlah wisatawan memilih beralih menggunakan moda transportasi laut setelah terkendalanya sejumlah penerbangan akibat erupsi Gunung Agung di Bali. Wisatawan mancanegara (wisman) asal Jerman, Chris mengaku sengaja datang ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, mengingat jalur penerbangan relatif belum normal.

Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali sempat mengalami buka-tutup sebagai dampak dari sebaran abu vulkanis Gunung Agung. Chris mengatakan awalnya hendak menggunakan jalur udara. Namun ia mendapat informasi adanya sejumlah pembatalan penerbangan dan juga penutupan bandara. Hal ini yang membuat dirinya bergegas menuju Pelabuhan Lembar untuk menyeberang ke Pelabuhan Padangbai. "Tadinya mau naik pesawat tapi tidak jadi, dan akhirnya lewat laut saja," ujar Chris di Pelabuhan Lembar, NTB, Rabu (29/11).

Chris yang sempat berlibur di sejumlah destinasi wisata di Lombok seperti Gili Trawangan, Pantai Kuta Mandalika, dan Pantai Senggigi mengaku tidak khawatir dengan erupsi Gunung Agung. Chris menyampaikan ingin melanjutkan liburannya di Bali bersama temannya yang sudah menunggu di Bali.

Hal senada diungkapkan wisman lainnya, Marry. Perempuan asal Australia itu juga sudah memesan tiket pesawat untuk ke Bali. Namun tak bisa terwujud lantaran Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali belum beroperasi pada pagi hingga siang tadi. "Jadi kita memilih menggunakan jalur penyeberangan ini," kata Chris menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement