Rabu 29 Nov 2017 15:39 WIB

BPBD Solo Sulit Sediakan Logistik untuk Korban Banjir

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mengalami kendala untuk penyediaan logistik bagi warga terdampak banjir. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, mengatakan tim tanggap bencana sempat kebingungan untuk menyediakan konsumsi dan obat-obatan bagi warga terdampak banjir lantaran tak mempunyai dana tunai.

Menurutnya hal itu karena seluruh pengelolaan dana kas BPBD saat ini telah menggunakan e-tunai. "Ini yang jadi kendala kami, warga kan tahunya ada untuk sarapan, sedang kami tak punya dana cash dan dana tanggap darurat masih dalam proses," tutur Eko pada Rabu (29/11).

Untuk memenuhi kebutuhan warga, BPBD pun mensiasatinya dengan mengutang terlebih dulu pada toko-toko sembako dan rumah makan. Sementara itu, kata Eko, pihaknya masih mengurus pencairan dana tanggap bencana Rp 2 miliar di kas Daerah Kota Solo. Meski BPBD masih mempunyai sejumlah stok logistik, namun kata Eko tak semuanya dapat digunakan.

Kita ada selimut, kemudian makanan siap saji, tapi seperti untuk sarapan tadi pagi itu yang kendala. Kita punya minyak goreng, tapi lauknya kan tak ada. Beli uangnya dari mana, solusinya kita ngutang dulu ke warung makan, katanya.

Eko mengatakan saat ini BPBD masih memproses penvairan dana kedaruratan agar dapat segera digunakan. Sementara itu terkait penanganan bajir, kata dia warga terdampak telah diungsikan ke posko bencana dan pendopo Kelurahan. Hingga saat ini, status bencana di Solo masih siaga. Kendati demikian, menurut Eko warga diimbau untuk waspada lantaran diprediksi hujan kembali turun.

Hujan deras yang mengguyur kota Solo sejak Selasa (28/11) dini hari membuat sejumlah pemukiman terendam banjir. Data BPBD Kota Solo mencatat warga terdampak berada di kelurahan kampung sewu, kelurahan Jebres, Kelurahan Gandekan dan Kelurahan Pucang sawit. Selain itu di Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Pasar Semanggi, Kelurahan Kedung Lumbu dan Kelurahan Joyontakan. Total warga terdampak banjir saat ini mencapai 147 Kepala Keluarga dengan 457 jiwa.

Sementara itu Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo meminta BPBD proses pencairan dana kedaruratan bisa segera dicairkan untuk kebutuhan operasional dan pemenuhan logistik. BPBD langsung ke Bendahara Pemkot, cairkan dana tak terduganyam Anggaran ini bisa digunakan untuk kondisi darurat becana, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement