Rabu 29 Nov 2017 15:34 WIB

Aher Minta Staf Ahli tak Merasa Terbuang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperjelas lagi Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) staf ahli. Karena, menurut Ahmad Heryawan, staf ahli sering merasa tak jelas apa yang harus mereka lakukan.

"Jadi ada kondisi kejiwaan yang tak boleh terjadi. Dia tak boleh merasa terbuang karena tak dipakai lagi jabatan strukturalnya. Kedua tak lagi merasa aman," ujar Ahmad Heryawan (Aher) saat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional Staf Ahli gubernur, bupati, wali kota se-Indonesia, di Hotel Arya Duta Bandung, Rabu (29/11).

Aher menilai ada anggapan bahwa staf ahli dibuang adalah salah. Kalau pun anggapan tersebut berkembang di masyarakat, staf ahli tak boleh terpengaruh persepsi pihak lain. "Dimana pun ditempatkan, ASN (aparatur sipil negara) harus kreatif jadi harusnya tak jadi masalah. Kalau pun Tupoksi tak jelas, kan banyak pekerjaan yang jelas, tinggal bagaimana kreativitasnya terjadi dalam dirinya," katanya.

Aher mengatakan, staf ahli adalah jabatan setara eselon dua. Tapi, tak boleh juga ada staf ahli yang berpikiran merasa nyaman menduduki posisinya karena tak ngantor, tak membina struktural tapi dapat gaji dan tunjangan sama dengan eselon 2 yang lain. "Jangan ada staf ahli yang berpikir merasa nyaman dengan kedudukannya sekarang. Itu juga salah, merasa //comfort zone itu salah. Harusnya lakukan tugas-tugas yang bisa bawa kebaikan," katanya.

Sementara menurut Staf Ahli Gubernur, Udjawalaparna Sigit, acara koordinasi ini diikuti oleh staf ahli se Indonesia dari 22 provinsi. Jadi, peserta yang hadir mencapai 400 orang. "Bahkan ada enam kabupaten/kota menempuh perjalanan darat dari Nusa Tetanggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) tapi sudah dalam perjalanan," katanya.

Rakornas ini, kata dia, proses penyelenggaraan panjang dari pertemuan di Aceh, Jatim, dan Jambi. Proses ini, sangat panjang perjalanannya. Karena, staf ahli tampilan pertama gubernur. Staf ahli, harus menguasai anggaran, struktur organisasi dan lainnya. "Kami berharap dalam Rakornas ini lahir komitmen dan dukungan dari semua pihak. Sehingga, impian untuk menjadi staf ahli profesional dan paripurna bisa terwujud," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement