Rabu 29 Nov 2017 08:09 WIB

Penutupan Bandara Bali Masuki Hari Ketiga

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali ditutup hari ketiga, Rabu (29/11). Hasil rapat evaluasi erupsi Gunung Agung dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara dini hari pukul 01.00 WITA memutuskan penutupan hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 WITA.

"Berdasarkan informasi Pusat Informasi Semburan Abu Vulkanik (VAAC) Darwin, semburan abu vulkanis Gunung Agung telah mencapai ketinggian 25 ribu kaki dan bergerak ke selatan - barat daya dengan kecepatan 15 knots dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Rabu (29/11).

Hingga pukul 23.59 WITA sehari sebelumnya, komunitas bandara melakukan paper test dan hasilnya nihil ditemukan abu vulkanis di kawasan daratan bandara. Namun demikian, abu masih menutupi ruang penerbangan.

Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ngurah Rai menjelaskan ketinggian angin tiga ribu meter menuju barat laut - timur, ketinggian lima ribu meter arah angin ke barat laut-timur laut, dan ketinggian 24 ribu kaki ke utara - timur laut. Pilot report pada ketinggian dua ribu hingga empat ribu kaki masih ditemukan abu vulkanis di ruang udara dengan arah angin ke barat daya.

Badan Geologi dan Mitigasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menurunkan Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) satu level dari merah ke oranye. VONA merupakan panduan keselamatan penerbangan. Arie mengatakan evaluasi atas perkembangan situasi sebaran abu vulkanis dan arah angin akan diperbaharui setiap enam jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement