Rabu 29 Nov 2017 02:51 WIB

Dilanda Banjir, Warga Sewu tak Mau Dievakuasi ke Pendopo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.
Foto: ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Warga terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kampung Sewu, Jebres menolak untuk dievakuasi ke pendopo Kelurahan. Warga memilih untuk mengungsi ke posko yang didirikan tim tanggap bencana maupun rumah sanak keluarga terdekat yang tak terdampak banjir.

"Enggak mau kalau ngungsi Kelurahan susah nantinya, barang-barang kan belum semua diangkat," tutur Sekar (50 tahun) saat ditemui Republika.co.id, di posko pengungsian pada Selasa (28/11) malam.

Sekar bersama keluarganya memilih tinggal di Posko pengungsian yang didirikan di tanggul kampung Sewu. Menurutnya, dengan mengungsi ke posko, ia masih dapat dengan mudah memantau ketinggian air. Jika volume air seemakin tinggi, Sekar bersama warga lainnya siap turun kembali ke pemukiman untuk mengangkut sejumlah barang yang masih tertinggal.

"Barang-barangnya kan sudah ditaruh di atas lemari, ya nanti kalau naik lagi kan bisa turun. Dan kalau surut kan bisa cepet bersih-bersih," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Karti (42 tahun). Ia menolak, jika harus diungsikan ke Pendopo Kelurahan sebab tak dapat memantau pemukimannya. "Saya di sini saja (Posko), kalai naik lagi airnya ada anak yang angkat barang," katanya.

Sementara itu, tim tanggap bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo bersama Karang Taruna Sibat kampung Sewu terus berupaya mengevakuasi warga. Sebagian warga masih memilih bertahan di rumahnya.

Dari pantauan Republika.co.id, ketinggian air di pemukiman warga yang tepat di bantaran Sungai Bengawan Solo telah mencapai sepinggang orang dewasa. Kendati demikian ada beberapa pemukiman yang volume air baru mencapai semata kaki.

Ketua Sibat Kampung Sewu Budi Utomo meminta warga agar tetap siaga dan tidak menyepelekan becana. Dia berharap warga mengikuti intruksi tim tanggao bencana.  "Di Pendopo sudah siap sewaktu-waktu untuk evakuasi, tapi memang warga belum mau kesana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement