REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan, Indonesia menduduki posisi pertama di dunia terkait indeks ketaatan dan loyalitas rakyatnya kepada pemerintah dengan memperoleh angka 80 poin. Bahkan, Indonesia mengalahkan Amerika Serikat yang hanya memiliki 35 poin dalam hal loyalitas.
"Jika tingkat kepatuhan ini dapat kita manfaatkan dengan baik, maka bisa jadi merupakan modal membangun desa dan daerah. Begitu desa kuat maka kabupaten dan provinsi-pun akan kuat," ujar Amin saat membuka Festival Desa Benderang Informasi Publik (DBIP) Nasional 2017 di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Selasa (28/11).
Amin berharap tingkat kepatuhan rakyat yang sangat tinggi harus diikuti dengan pemerintahan yang terbuka dan akomodatif. Sebab dengan keterbukaan itu, lanjut Amin, seluruh elemen masyarakat akan dapat ikut aktif berpartisipasi menciptakan kreatifitas dan inovasi untuk memajukan pembangunan di desa.
"Dengan keterbukaan dan kemitraan yang baik, maka rakyat memiliki ruang berpatisipasi aktif dalam keseluruhan proses pembangunan, termasuk ikut bertanggung jawab mengawasi penggunaan dana desa agar terhindar dari berbagai bentuk penyimpangan," lanjut Amin.
Menurut Amin, desa merupakan ujung tombak pembangunan daerah dan nasional karena semua potensi pembangunan sesungguhnya berada di desa. Mulai dari potensi ekonomi seperti pertanian, peternakan, pariwisata, nilai nilai sosial budaya, kegotong royongan dan potensi hankam dan politik lainnya.
"Saya minta para Kepala desa berani tampil membangun desa dan transparan dalam menggunakan anggaran dana desa agar penggunaannya tepat sasaran dan para kepala desanya terhindar dari masalah-masalah hukum," ungkap Amin.
Ketua Komisi Informasi NTB Ajeng Roslinda Motimori menyampaikan rangkaian acara yang berlangsung dari 28-30 November 2017 ini mencakup launching 16 Desa Model, seminar nasional, gelar budaya berupa penampilan kesenian daerah dan Lomba Cerdas Tangkas tentang pengetahuan, pemahaman dan keterampilan antar PPID berkenaan dengan keterbukaan informasi publik.
"Festival DBIP merupakan kelanjutan dari pencanangan DBIP oleh Gubernur NTB pada Oktober 2016, pertama kali dilaksanakan di Indonesia, di mana Provinsi NTB menjadi inisiator dari program DBIP yang kemudian diadopsi menjadi program nasional," kata Ajeng.