REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai Airlangga Hartarto merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Partai Golkar. Sebab, Airlangga telah memenuhi syarat yakni pernah menjadi pengurus Golkar selama minimal lima tahun, dan tidak pernah tersangkut masalah hukum.
"Prinsip saya sederhana, kalau mau Munaslub pilihlah tokoh Golkar yang salah satu syaratnya ialah paling kurang masalahnya (tidak bermasalah dengan hukum, Red). Di antara semua calon yang muncul, saya kira Airlangga yang paling kurang masalahnya, artinya tidak pernah berurusan dengan KPK, Kejaksaan atau apapun," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (28/11).
Sejumlah nama muncul sebagai kandidat calon ketua umum Partai Golkar, di antaranya Ade Komaruddin, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, dan Airlangga Hartarto. Jusuf Kalla menegaskan, sosok yang memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut harus orang yang dapat diterima oleh semua pihak dan tidak memiliki masalah hukum.
Menurut Jusuf Kalla, apabila Airlangga nantinya terpilih sebagai ketua umum Golkar maka dia dipastikan akan tetap menjabat sebagai menteri perindustrian. Sebab, tidak ada undang-undang yang mengatur seorang menteri harus mundur karena memiliki jabatan di partai.
Bahkan Jusuf Kalla menyontohkan dia sendiri ketika menjabat sebagai wakil presiden pada periode 2004-2009, juga merangkap sebagai ketua Partai Golkar. "Dulu saya wapres juga ketua partai, tidak apa-apa, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Ibu Mega (Megawati Sukarnoputri) semua ketua partai malah jadi presiden," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi ketua umum Partai Golkar. "Tiga hari yang lalu, saya menemui beliau (presiden) itu untuk meminta izin terkait dengan kondisi Partai Golkar sekarang. Saya minta izin untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar," ujar Airlangga Senin (27/11) lalu.