Selasa 28 Nov 2017 12:38 WIB

BMKG: Banyuwangi Bisa Terdampak Abu Gunung Agung

Erupsi Magmatik Masih Terjadi. Erupsi magmatik Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Erupsi Magmatik Masih Terjadi. Erupsi magmatik Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, wilayah Jawa Timur tepatnya Banyuwangi bisa terkena abu vulkanis Gunung Agung akibat dampak siklon tropis Cempaka.

"Pusat siklon akan menarik abu vulkanis yang tadinya mengarah ke timur tenggara, karena adanya siklon akan tersedot mengarah ke selatan barat daya. Area yang akan kena dampak abu yaitu Bali, termasuk bandara Ngurah Rai bahkan juga Jawa Timur tepatnya Banyuwangi," kata Dwikorita di Jakarta, Selasa (28/11).

Dia mengatakan, siklon tropis Cempaka saat ini berada di sebelah selatan Jawa Timur di Samudera Hindia bergerak ke arah timur dan dalam waktu 24 jam berbelok ke arah selatan. Dampak lain yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka adalah hujan ekstrem disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan hingga 20 knot serta gelombang tinggi di Samudera Hindia dan Selat Sunda.

Selain itu, juga dapat menyebabkan banjir serta longsor terutama di area terdampak. BMKG memantau lahirnya siklon tropis Cempaka pada Senin (27/11) pada pukul 19.00 WIB. Siklon tropis Cempaka terbentuk dari bibit siklon tropis 95S.

Sebelumnya Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan bibit siklon 95S muncul di selatan Jawa Tengah dengan pusat sekitar 9,6 Lintang Selatan, 109,4 Bujur Timur atau sekitar 240 km sebelah selatan barat daya Cilacap pada Minggu (26/11).

Bibit siklon tropis tersebut bergerak kearah Utara Barat Laut kemudian akan berbelok ke timur keesokan harinya. Dalam waktu yang bersamaan, terdapat juga bibit siklon tropis 96S di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu di 6,8 Lintang Selatan, 94,2 Bujur Timur yang bergerak ke arah timur tenggara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement