Selasa 28 Nov 2017 11:54 WIB

NTB Dirikan Posko Pendataan Pengungsi di Pelabuhan Lembar

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Erupsi Magmatik Masih Terjadi. Anak sekolah melihat erupsi magmatik Gunung Agung dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Erupsi Magmatik Masih Terjadi. Anak sekolah melihat erupsi magmatik Gunung Agung dari Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka posko pendataan pengungsian warga Bali yang mengungsi ke Lombok akibat erupsi Gunung Agung. Posko tersebut didirikan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, sejak Senin (27/11) kemarin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, posko ini merupakan posko gabungan dari BPBD, Dinas Sosial NTB, dan ASDP.

"Ini merupakan antisipasi dari kami untuk mendata para pengungsi yang masuk," ujar Rum di Mataram, NTB, Selasa (28/11).

Rum menyampaikan, laporan dari ASDP menyebutkan, tercatat sebanyak dua ribu pengungsi sudah tiba di Pelabuhan Lembar, mulai dari Sabtu (25/11) hingga Senin (27/11). Sedangkan, laporan posko yang diambil pada Senin (27/11) pukul 22.41 Wita mencatat terdapat empat kepala keluarga yang tiba di Lembar.

"Semua pengungsi yang tiba di Lembar dijemput dan dibawa keluarga mereka di Lombok," kata Rum.

Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik mengatakan, posko ini untuk mendata masuknya pengungsi dari Bali ke Lombok yang menggunakan jalur penyeberangan di Pelabuhan Lembar. Namun, berdasarkan laporan yang masuk, belum terdata adanya pengungsi yang datang.

Kendati begitu, Dinas Sosial NTB terus berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, ASDP, BMKG, hingga Pelindo terkait perkembangan terkini.

"Pak Gubernur (TGH Muhammad Zainul Majdi) juga sudah memerintahkan Dinas Sosial menyiapkan dari sekarang kebutuhan pengungsi yang suatu saat masuk, sandang dan pangannya," ujar Ahsanul kepada //Republika// di Lombok Barat, NTB, Senin (27/11) kemarin.

Saat ini, Dinas Sosial NTB telah meninjau sejumlah lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pengungsian sebagai antisipasi masuknya gelombang pengungsi ke Lombok, baik yang melalui Pelabuhan Lembar maupun jalur lainnya. Ahsanul menyampaikan, ASDP dan Pelindo sudah menyatakan kesiapannya menjadikan gudang sebagai tempat pengungsian.

"Kita juga sudah menyiapkan 100 ribu masker," ucap Ahsanul.

Ahsanul mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan NTB terkait layanan transportasi untuk pengungsi dari Pelabuhan Lembar ke lokasi pengungsian.

"Untuk transportasi pengungsi dari (Pelabuhan) Lembar ke lokasi pengungsian sudah disiapkan 30 armada bus oleh Dinas Perhubungan. Jadi, semua sudah ada kooordinasi dan saling melengkapi," kata Ahsanul menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement