REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor dan angin topan melanda tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi Senin (27/11). Dampaknya, sejumlah sarana jalan lingkungan dan rumah warga mengalami kerusakan.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, bencana longsor atau pergerakan tanah pertama terjadi di Kampung Ciherang RT 03, RW 01, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung pada Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Longsor ini menyebabkan jalan lingkungan rusak.
"Tebing jalan lingkungan di Desa Cijangkar, Nyalindung longsor," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana, Senin malam. Jalan tersebut mencapai panjang 15 meter dengan lebar dua meter dan tinggi sekitar 25 meter.
Selain menerjang jalan lingkungan, kata Yana, satu unit rumah warga yang berada di sekitar jalan lingkungan juga terancam. Terlebih, lanjut dia, selama curah hujan masih tinggi dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Kasus longsor kedua, ungkap Yana, terjadi di Kampung Ciputat RT 04, RW 09, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. "Di lokasi ini juga sama, jalan lingkungan dengan panjang tujuh meter dan lebar satu meter longsor," terang dia. Bencana ini juga mengancam tiga unit rumah warga yang ada di sekitar jalan.
Terakhir, sambung Yana, bencana angin topang menerjang Kampung Cijambe Nyomplong RT 13, RW 06, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat pada Senin siang sekitar pukul 12.00 WIB. Bencana tersebut menyebabkan satu unit rumah warga atas nama Jajang mengalami kerusakan.
Yana menambahkan, rumah yang ditempati satu kepala keluarga (KK) yang terdiri atas tiga jiwa itu mengalami kerusakan sedang. Kerugian akibat bencana ini, terang dia, diperkirakan mencapai Rp 25 juta. "Ketiga bencana ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang disertai angin kencang," kata dia.