REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher sepakat dengan usulan sejumlah pihak yang akan kembali menghidupkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN). GBHN wajar dihidupkan kembali karena hal tersebut bisa menjadi tolak ukur untuk pembangunan ke depan seperti apa.
Demikian disampaikan Aher pada Kuliah Umum dan Pelantikan Pemuda PUI Provinsi Bali, di Kampus Stikom Bali, Ahad malam (26/11). "Dan catat dalam sejarah, Aher termasuk orang yang setuju dihidupkannya kembali GHBN atau yang rumusannya mirip seperti itu," kata Aher.
"Jadi, sebagai bangsa wajar kita merumuskan keinginan kita. Ingin seperti apa bangsa ini dalam 25 tahun ke depan atau 50 tahun ke depan. Jalan sejarah harus ditentukan lebih awal, sehingga alur pembangunan menjadi lebih terarah," kata dia.
Aher mengatakan, GBHN sangat penting dalam menentukan arah pembangunan bangsa ini ke depan, sehingga pembangunan pun bisa lebih terarah sesuai dengan yang diinginkan bangsa ini. "Saat ini kita perlu merumuskan dengan jelas tahapan tahapan Indonesia kedepan yang disepakati bersama, dimasa perjuangan pun kita terus menapaki tahapan kehidupan," kata dia.
"Contohnya saat proses sejarah pada tahapan 1908 dengan Budi Utomo, tahapan perintis kebangkitan, tahun 1928 dan kesininya tahapan kesepakatan melawan penjajah, tahun 1945 berhasil untuk kemerdekaan," katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, dari tahun 1945 sampai saat ini, ia melihat arah pembangunan masih dirumuskan hendak seperti apa.
Tentunya, rumusannya adalah rumusan bersama, kesepakatan bersama sama dan utamanya GBHN. "Ke depan bisa GBHN atau yang mirip-mirip dengan GHBN namanya, kita runuskan bersama, yang telah disepakati bersama," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tahapan-tahapan waktu ini perlu kejelasan, sehingga ada guidance atau petunjuk yang jelas. "Untuk saat ini apalah namanya sesuai yang disepakati nanti, yang jelas harus ada kesepakatan kesepakatan yang ingin kita capai," kata dia.
"Siapa pun yang memimpin negara kita maka harus mengacu ke arah rumusan yang disepakati tersebut. Ada pun visi seorang pemimpin dan janji pemimpin itu melengkapi rumusan itu," lanjut Aher.