REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Nor Aziah Badarudin (38 tahun) sedianya berlibur ke Pulau Dewata bersama suaminya, Kahirol Jefri Abd Muen (40 tahun) dan kedua anaknya, Aisyah Nur Afiqah (14 tahun) dan Aam Afiq (12 tahun). Keluarga ini telah mengagendakan cuti liburan sejak Mei 2017.
Rencana mereka terpaksa kandas setelah maskapai yang akan ditumpanginya, AirAsia membatalkan penerbangan. Pesawat yang ditumpangi Nor Aziah berangkat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur Ahad (26/11), pukul 08.30 waktu setempat.
"Di tengah penerbangan sekitar pukul 10.30 pagi, kapten pilot mengumumkan pesawat harus kembali (ke Malaysia)," ujar Nor Aziah, dilansir dari Harian Metro Malaysia, Senin (27/11).
Sesampainya di Kuala Lumpur, Nor Aziah menghubungi pihak hotel di Bali untuk menunda check in sampai keesokan harinya. Dia pun kembali menjadwal ulang (reschedule) penerbangan sehari kemudian. "Sayangnya saya kembali menerima pesan singkat dan email yang menginformasikan penerbangan kami dibatalkan," katanya.
Ini berarti Nor Aziah kehilangan 1.500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 5 juta untuk biaya akomodasi hotel selama lima hari di Bali. Supaya anak-anaknya tak kecewa, karyawan bank asal Rawang, Selangor ini berencana mencari tempat liburan alternatif di Malaysia. "Memang, saya dan anak-anak kecewa karena semua ini sudah kami rencanakan lebih awal. Tapi, demi keselamatan saya rela," katanya.
Maskapai penerbangan AirAsia dalam laman resminya menginformasikan pembatalan 32 penerbangan dan menjadwal ulang rute dari dan ke Bali juga Lombok. Penumpang akan diberitahukan status penerbangan mereka melalui email yang terdaftar.
Penumpang yang penerbangannya dibatalkan bisa mengalihkan penerbangan untuk rute yang sama maksimal 30 hari setelah pembatalan. Penumpang tidak dikenakan biaya tambahan. "Penumpang disarankan memeriksa status penerbangan mereka melalui www.airasia.com. Pengumuman lebih lanjut bisa melalui notifikasi 'Manage My Booking' di situs AirAsia," tulis pengumuman tersebut.