REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin menjadi satu di antara ratusan penumpang yang gagal terbang menuju Surabaya akibat imbas erupsi Gunung Agung, Bali.
"Seharusnya KH Ma'ruf Amin sekarang ke Bojonegoro dan pengajian bersama saya, tapi penerbangan beliau tertunda karena bandara Lombok yang ditutup," ujar Ketua PBNU Saifullah Yusuf ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Ahad malam.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku baru dihubungi melalui telepon oleh KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meminta maaf, terutama ke panitia karena tak bisa hadir di pengajian.Pengajian yang digelar di Pondok Pesantren As-Syafi'iyah Bojonegoro asuhan KH Anwar Zahid tersebut sekaligus digelar Wayang Santri yang menghadirkan dalang Ki Enthus Susmono.
"Beliau minta maaf dan titip salam ke ulama maupun masyarakat yang hadir karena urung datang meski sudah dijadwalkan," ucapnya.
Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menyampaikan bahwa puluhan peserta Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU juga gagal berangkat karena penerbangan yang dibatalkan.
Sementara itu, Otoritas Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport di Praya, Lombok Tengah, resmi menutup operasional bandara akibat erupsi Gunung Agung, Bali."Dengan mempertimbangkan erupsi Gunung Agung, maka pada pukul 17.55 Wita, sudah diterbitkan notam B 8868/17 close, artinya pergerakan operasional di bandara ditutup," ujar General Manager Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita.
Aspek keselamatan penerbangan, kata dia, menjadi faktor pertimbangan utama sehingga operasional Lombok Internasional Airport (LIA) harus ditutup.