Ahad 26 Nov 2017 20:54 WIB

Ada Bibit Siklon di Selatan Yogyakarta

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Badai Siklon Debbie (ilustrasi)
Foto: EPA
Badai Siklon Debbie (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat di selatan Jawa, diminta lebih waspada dalam beberapa hari ke depan. Hal ini menyusul adanya dua bibit siklon tropis di Samudra Hindia. ''Yang satu berada di selatan Yogyakarta atau sekitar 240 km selatan barat daya Cilacap, sedangkan yang satunya lagi berada di sebelah barat daya Bengkulu,'' ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, Ahad (26/11).

Dia menyebutkan, khusus bibit siklon yang berada di selatan Yogyakarta, keberadaan siklon ini berpotensi menimbulkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

''Kami mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dalam dua hari ke depan,'' tuturnya.

Demikian juga untuk para nelayan yang mencari ikan perairan Samudra Hindia, juga diminta untuk lebih berhati-hati. Hal ini karena bibit siklon ini akan menimbulkan gelombang tinggi selama paling tidak dua hari ke depan, dengan ketinggian gelombang laut sekitar 2,5 hingga 4 meter.

Teguh menyebutkan, adanya bibit siklon di perairan selatan Yogya, mulai terdeteksi Ahad (26/11) pagi. Bibit siklon ini diketahui sempat bergerak ke arah utara-barat laut, kemudian akan berbelok ke timur. ''Bibit siklon yang berada di selatan Yogya ini berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis,'' katanya.

Untuk itu, dia memperkirakan pada Senin (27/11) dan Selasa (28/11), diperkirakan akan terjadi peningkatan potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang. Kecepatan angin di Jawa Tengah bagian selatan, DIY, dan Jawa Timur bagian selatan, diperkirakan bisa mencapai 20 knot per jam.

''Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar waspada dan lebih berhati-hati. Jangan berteduh di bawah pohon bila sedang terjdi angin kencang,'' jelasnya. Demikian juga terhadap warga yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir, agar meningkatkan kewaspadaannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement