Ahad 26 Nov 2017 15:29 WIB

Letusan Efusif Gunung Agung Diperkirakan Satu Bulan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan letusan efusif Gunung Agung di Kabupaten Karangasem akan berlangsung hingga sebulan ke depan. Kondisi ini jika mengacu pada letusan terakhir gunung berapi ini pada 1963.

"Jika acuannya 1963, maka letusan efusif seperti sekarang ini terjadi selama sebulan sebelum letusan eksplosif," kata Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika, Ahad (26/11).

Suantika mengatakan lava Gunung Agung saat ini masih mengitari mata rantai kawah. Lava akan meluber keluar dari puncak kawah ketika kawah atas sudah penuh. Letusan eksplosif terjadi ketika bebatuan dalam perut gunung hancur diiringi keluarnya lava. Letusan eksplosif yang juga disebut letusan magmatik ini biasanya menghasilkan suara besar.

PVMBG saat ini terus mengevaluasi aktivitas Gunung Agung, termasuk kemungkinan untuk menaikkan atau menurunkan status. Peningkatan status menjadi waspada atau level empat baru akan dilakukan setelah mempertimbangkan luasan ancaman abu vulkanik dari letusan, serta intensitas gempa. Suantika berharap erupsi kali ini bisa mengeluarkan sebagian besar tekanan gas di dalam perut gunung.

Masyarakat yang berada dalam radius enam hingga 7,5 kilometer (km) perluasan area sektoral ke utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya tetap diwajibkan mengungsi, sementara masyarakat kawasan rawan bencana (KRB) II dan III tetap siaga. Erupsi pertama Gunung Agung terjadi Selasa (21/11) pukul 17.20 WITA dengan ketinggian asap 700 meter dari puncak kawah. Erupsi kedua dan ketiga terjadi Sabtu (25/11) masing-masingnya pukul 17.30 WITA dengan ketinggian asap 1.500-3.000 meter, dan pukul 21.00 WITA dengan ketinggian dua ribu meter.

Daerah yang terdampak, antara lain Desa Ban (Dusun Banjar Belong, Pucang, dan Pengalusan, dan Desa Sebudi (Dusun Banjar Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra). Berikutnya Desa Besakih (Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul), Desa Buana Giri (Dusun Banjar Bukitpaon dan Tanaharon), Desa Jungutan (Dusun Banjar Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi), dan sebagian wilayah Desa Dukuh.

PVMBG mengimbau seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) . Ini sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement