Ahad 26 Nov 2017 11:26 WIB

Pemkot Mataram Siap Terima Eksodus Pengungsi dari Bali

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andri Saubani
Pengungsi Gunung Agung membangun tenda untuk keluarganya di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (25/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Pengungsi Gunung Agung membangun tenda untuk keluarganya di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mempersiapkan antisipasi dampak erupsi Gunung Agung di Bali. Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan, persiapan ini sudah dilakukan sejak aktivitas vulkanis Gunung Agung di Karangasem, Bali, meningkat dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) pada September lalu.

Kesiapsiagaan antisipasi ini, lanjut Mohan, semakin ditingkatkan saat terjadi erupsi pertama pada Selasa (21/11/2017) pukul 17:05 WITA dengan tinggi asap kelabu tebal dengan tekanan sedang maksimum 700 meter. "Sejak erupsi pertama kita sudah persiapkan betul, dari BPBD juga," ujar Mohan di Pasar Dasan Agung, Mataram, NTB, Ahad (26/11).

Pemkot Mataram, kata Mohan, sudah menyiapkan berbagai skenario dalam mengantisipasi terjadinya dampak erupsi Gunung Agung ke Mataram, termasuk adanya eksodus warga Bali ke Mataram. "Kita sudah siapkan skenario, termasuk antisipasi eksodus saudara-saudara kita dari Bali," ucap Mohan.

Mohan menyampaikan, Pemkot Mataram siap membantu korban terdampak erupsi Gunung Agung di Bali yang ingin mengungsi ke Mataram. "Sudah kita lakukan skenario cukup matang, bagaimana mereka (pengungsi) datang dan bantu mereka mencari sanak keluarga di sini, yang tidak punya tempat tinggal kita carikan. Secara keseluruhan kita siap," kata Mohan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement