REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Perdana Menteri Republika Rakyat Tiongkok Liu Yandong mengatakan, pertukaran sosial budaya yang telah dijalin antara Republika Rakyat Tiongkok (RRT) dan Republik Indonesia (RI) harus terus dilakukan. Sehingga, masyarakat dan generasi muda bisa merasakan pesona budaya kedua negara.

"Pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah melakukan kerja sama yang baik, mengenai mekanisme pertukaran sosial dan budaya. Dan kerja sama selanjutnya akan menentukan langkah ke depan dalam pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia," kata Liu Yandong dalam pidato sambutan pergelaran kesenian persahabatan antara RI dan RRT (Joint Cultural Performance) di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Sabtu (25/11) malam.

Yandong mengatakan, Pertemuan Tingkat Tinggi Ketiga RI untuk membahas kelanjutan kerja sama pertukaran budaya akan dihelat di Solo pada tanggal 28 November mendatang. Diharapkan, kerja sama tersebut bisa menjadikan masa depan yang cerah bagi persahabatan antara kedua negara. "Pertemuan itu juga sebagai upaya tanpa henti untuk membangun komunikasi bagi umat manusia," ujar Yandong menambahkan.

Pergelaran kesenian persahabatan antara RRT dan RI, menampilkan sembilan penampilan budaya dan kesenian dari kedua negara. Yaitu Tari Puspanjali, Akrobat Tiongkok 'Gemuruh Hiphop-Piring Berputar', Lagu Indonesia 'Sing Sing So', Tari Saman, Akrobat Tiongkok 'Memukul Bola', pertunjukan seni bela diri Wushu Tiongkok, Akrobat Tiongkok 'Qiao Huadan', Angklung Indonesia, dan Kolaborasi alat musik tradisional Tiongkok 'Deep Night'.

Ikuti Whatsapp Channel Republika