Sabtu 25 Nov 2017 16:59 WIB

Dedi Mulyadi: Golkar Pernah Lalui Masa yang Lebih Sulit

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Endro Yuwanto
Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan para wartawan usai rapat DPD Golkar Provinsi, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (20/11).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan para wartawan usai rapat DPD Golkar Provinsi, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi menilai, kemelut yang tengah dihadapi Partai Golkar saat ini masih belum sebanding dengan permasalahan yang pernah dihadapi partai berlambang pohon beringin itu sebelumnya. Menurut dia, Golkar pernah melalui masa yang lebih sulit dibandingkan yang dialami saat ini.

"Tantangan yang dihadapi saat ini tidak begitu berat, biasa saja," kata Dedi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (25/11).

Dedi mengatakan, permasalahan lantaran terlibatnya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek KTP-elektronik itu tak lebih sulit dari permasalahan yang pernah dialami Golkar pada tahun 1998, 1999, dan 2003.

"Tahun 1998, 1999, dan 2003, Partai Golkar mendapat tekanan berat, dianggap bagian Orde Baru. Mempertahankannya berdarah-darah, benderanya dibakar," ujar Bupati Purwakarta itu.

Dedi pun yakin, secara perlahan partainya akan bisa kembali ke posisi atas. "Yang menarik adalah ketika ada sentimen, publik respons dengan baik, berbenah untuk berubah, berarti publik ini memiliki harapan untuk pilih Golkar kembali. Maka harus cepat elite DPP memberikan respons. Ini aspirasi di akar rumput," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement