REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto, terkejut saat mengetahui hasil survei dari Transparancy International Indonesia (TII) yang menempatkan Makassar sebagai kota kedua terkorup di 12 kota besar Indonesia.

"Saya baru dengar itu, itu pun dari teman-teman media kalau ada hasil survei yang dikeluarkan oleh Transparancy International Indonesia," ujar Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, saat dikonfirmasi mengenai survei itu di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Ia mengatakan survei yang dikeluarkan oleh TII itu sah-sah saja. Apalagi, Pemerintah Kota Makassar saat ini tengah berupaya melaksanakan transparansi pemerintahan.

Danny mengaku, tiga tahun masa pemerintahannya ini masih tetap sibuk dalam membongkar hal-hal yang dianggap buruk untuk memperbaiki semua sistem yang ada. "Saya kira Makassar adalah kota yang terbuka. Jadi sebenarnya, bukan pada persoalan kita, karena kita mau menggali hal jelek saat ini. Saya pernah bilang jangan nilai itu karena yang kita gali adalah bukan persoalan hari ini saja," katanya.

Meski demikian, dirinya mengaku menghargai hasil survei yang telah dikeluarkan oleh TII dan akan menjadikannya motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya.

"Saya kira kita tetap menghargai penyampaian TII soal itu. Saya belum lihat juga, tapi kita hargai,'' katanya. ''Ini pastinya akan jadi cambuk bagi kita. Tapi kalau sekarang, saya yakin hampir tidak ada yang seperti itu.''

Adapun hasil survei yang dikeluarkan TII yakni, Medan dan Makassar berada pada peringkat satu dan dua terkorup, kemudian Bandung, Semarang, Surabaya, Manado, Padang, Banjarmasin, Balikpapan, Pekanbaru, Pontianak, serta Jakarta Utara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika