Jumat 24 Nov 2017 20:38 WIB

Pemerintah Akui Fasilitas Pelayanan Disabilitas Masih Kurang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
disabilitas (ilustrasi)
Foto: www.langitperempuan.com
disabilitas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui fasilitas layanan disabilitas dalam dunia transportasi masih kurang. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub, Sugihardjo saat mendapatkan kritik dari mahasiswa disabilitas Universitas Brawijaya (UB), Malangsaat Dialog "Potensi Infrastruktur Transportasi Jatim sebagai Gerbang Ekonomi Indonesia" di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jumat (24/11).

"Memang masih ada fasilitas yang belum terpenuhi. Itu kebutuhan yang harus dipenuhi pemerintah," ujar Sugihardjo.

Salah satu contoh terlihat pada pelayanan transportasi kereta api, baik di Jawa Timur maupun wilayah lainnya. Berdasarkan laporan penyandang disabilitas, mereka kesulitan menerka tujuan pemberhentian mengingat kebanyakan kereta menginformasikannya melalui audio. Bagi tunarungu, akan lebih baik informasi itu juga disajikan melalui media visual.

Mendengar keluhan ini, Sugihardjo menegaskan, fasilitas visual memang harus segera dikembangkan. Terlebih lagi, transportasi kereta di luar negeri sudah banyak menggunakannya melalui teks bergerak di beberapa sudut.

"Kita kurangnya di situ. Memang teknologi IT harus ditingkatkan lagi. Dan kritik ini menjadi masukan penyempurnaan kami nantinya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement