REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep menyatakan produksi garam rakyat setempat pada tahun ini mendekati target dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yakni 228.215 ton dari 250 ribu ton.
"Hampir terpenuhi. Namun, kondisi cuaca sepekan belakangan ini di Sumenep tak mendukung produksi garam alias hujan terus," kata Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arif Rusdi di Sumenep, Jawa Timur, Jumat (24/11).
Kondisi tersebut membuat lahan garam yang digarap petani garam rakyat tergenang air hujan dan selanjutnya produksi garam rakyat terganggu.
Sesuai data terbaru di Dinas Perikanan Sumenep, terdapat delapan kecamatan yang menjadi sentra produksi garam rakyat.
Sentra produksi garam rakyat di Sumenep tersebar di empat kecamatan di wilayah daratan (Saronggi, Pragaan, Gapura, dan Kalianget) dan empat lainnya di pulau (Giligenting, Raas, Sapeken, dan Arjasa). Sementara lahan garam rakyat di delapan kecamatan itu seluas 1.596 hektare.
"Alhamdulillah, secara Nasional, produksi garam rakyat di Sumenep yang untuk sementara sebanyak 228.215 ton itu merupakan jumlah terbesar dibanding daerah penghasil lainnya," kata Arif, menerangkan.
Sesuai data dari Dinas Perikanan Sumenep, produksi sementara garam rakyat di Indramayu sebanyak 165.376 ton, Pati 115.638 ton, Sampang 113.246 ton, dan Bima 91.784 ton.